LABVIRAL.COM - Toko Buku Gunung Agung sedang viral di berbagai media sosial, dikarenaka kedua kabar kurang bagi terkait operasional hingga pemutusan hubungan kerja (PHK) sepihak.
Diketahui, Gunung Agung adalah toko buku terkenal pertama di Indonesia dan dikenal melegenda.
Gunung Agung didirikan almarhum Tjio Wie Tay atau yang dikenal sebagai Haji Masagung (1927 - 1990) sejak tahun 1953.
Awalnya, Gunung Agung hanya sebuah kios sederhana yang menjual buku, surat kabar, dan majalah dengan nama kemitraan Thay San Kongsie.
Seiring perkembangan bisnis yang semakin besar dan kompleks di awal kemerdekaan, Haji Masagung mendirikan perusahaan baru yang menerbitkan dan mengimpor buku dari luar negeri, bernama Firma Gunung Agung.
Haji Masagung juga menyelenggarakan pameran buku pertama di Indonesia pada tahun 1954, yang mendapat sambutan hangat dari masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Harta Kekayaan 7 Presiden Indonesia
Pada tahun-tahun berikutnya, Haji Masagung terus meningkatkan standar maupun kualitas perusahaan. Dan menjadikan Gunung menjadi salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia.
Hampir 65 tahun, perusahaannya pun masih beroperasi di Jalan Kwitang Jakarta. Saat memasuki zaman milenium di awal 2000-an, perusahaan memperluas lini produknya dengan alat tulis, kebutuhan sekolah, barang mewah, barang olahraga, alat musik, otomatisasi/peralatan kantor, dan produk teknologi tinggi.
Berdasarkan laman resmi Gunung Agung, perusahaan mengoperasikan 14 toko di sepuluh kota besar di pulau Jawa dengan area penjualan gabungan lebih dari 28.000 meter persegi.
Namun, Toko Buku Gunung Agung yang dinaungi oleh PT GA Tiga Belas mengumumkan akan menutup semua outlet mereka pada akhir tahun 2023 ini.
Adapun alasan penutupan outlet Toko Buku Agung ini, karena perusahaan yang tidak bisa bertahan dengan tambahan kerugian operasional per bulan yang semakin besar.
Dalam keterangan tetrtulis, Direksi perusahaan mengatakan bahwa sejak era pandemi Covid-19 perusahaan memang telah melakukan langkah efisiensi dengan menutup beberapa toko atau outlet yang tersebar di beberapa kota seperti Surabaya, Semarang, Gresik, Magelang, Bogor, Bekasi dan Jakarta.
Baca Juga: Apa Saja Kode Sopir Bus Jika Ada Pencopet? Simak Tanda-tandanya
Namun, lanjutnya, penutupan toko atau outlet tidak hanya dilakukan akibat dampak dari pandemi Covid-19 saja, karena perusahaan telah melakukan efisiensi dan efektivitas usaha sejak tahun 2013 untuk berjuang menjaga kelangsungan usaha dan mengatasi kerugian usaha, akibat permasalahan beban biaya operasional yang tidak sebanding dengan pencapaian penjualan setiap tahunnya.
Tak hanya itu, Toko Buku Gunung Agung juga disebut telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal secara sepihak oleh Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Direksi mengatakan bahwa perusahaan memang telah menerima surat dari Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia) tertanggal 24 Maret 2023.
Baca Juga: Profil Molen Kasetra, Suami Enzy Storia yang Berprofesi Diplomat Muda
Direksi menerangkan, dalam surat yang diterima disebutkan bahwa jumlah bekas pekerja Toko Buku Gunung Agung yang menyampaikan tuntutan melalui ASPEK Indonesia kepada perusahaan adalah sebanyak 16 orang, yang kontrak kerjanya telah berakhir pada tahun 2022.
Oleh karena itu, informasi dan pemberitaan yang berkembang dengan membuat seolah-olah Toko Buku Gunung Agung telah melakukan PHK sebanyak 350 orang adalah tidak dibenarkan Gunung Agung.