LABVIRAL.COM-Kepemilikan PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) oleh bankir senior Jerry Ng memberikan dampak terhadap bisnis secara keseluruhan.
Penetrasi ke pasar melalui sistem digital sepertinya akan menjadi salah satu cara BFIN meningkatkan pendapatan.
Seperti apa fakta menarik lainnya dari akuisisi BFIN oleh Jerry Ng? Berikut ulasannya:
1. Jerry Ng mendapatkan keuntungan ekonomi
Per April 2023, perusahaan konsorsium dari Jerry Ng dan Garibaldi Thohir, Trinugraha Capital and Co SCA menguasai 48,15 persen atau 7,68 miliar saham (7.688.125.938) PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN).
Seperti diketahui, BFI Finance Indonesia (BFIN) telah mengumumkan bakal membagikan dividen tunai Rp902 miliar. Setiap investor akan mendapatkan Rp32 per saham.
Mengacu komposisi kepemilikan saham BFIN, maka kakak dari Menteri BUMN Erick Thohir yaitu Garibaldi Thohir atau yang lebih dikenal Boy Thohir dan Bankir Jerry Ng bakal mengantongi dana segar dari dividen BFIN sebesar Rp246,02 miliar.
Baca Juga: Jerry Ng, Bankir Inovator Pencetus Jenius & Bank Digital di Indonesia
2. Jerry Ng bawa BFIN ke arah digitalisasi
Manajemen BFIN mengharapkan bergabungnya Jerry Ng akan membawa perkembangan bisnis perseroan, terutama dalam digitalisasi. Mengingat pengalaman dan sepak terjang Jerry Ng selama ini dalam inovasi digital di sektor pebankan.
Jerry Ng sebelumnya mendapatkan restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjadi pemegang saham pengendali PT BFI Finance Indonesia pada 8 Juli 2022 melalui PT Trinugraha Capital.
3. BFIN terbitkan obligasi Rp1,1 triliun
Dikutip dari bisnis.con, emiten sektor pembiayaan milik taipan Jerry Ng dan Boy Thohir, PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) mengumumkan akan melakukan penawaran umum berkelanjutan obligasi berkelanjutan V Tahap III Tahun 2023 dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp1,1 triliun.
Nantinya dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum ini akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja berupa pembiayaan investasi, modal kerja, dan multi guna (selain pembiayaan berbasis syariah) sebagaimana yang ditentukan oleh izin yang dimiliki perusahaan berdasarkan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku.
4. Jerry Ng kembangkan bisnis pembiayaan digital di BFIN
Dikutip dari kontan.co.id, analis MNC Sekuritas Tirta Widi Gilang Citradi menilai, BFI Finance akan menjadi salah satu ekosistem andalan Bank Jago dalam mengembangkan bisnis di sektor pembiayaan otomotif.
Tirta melihat kolaborasi paling sederhana adalah kemampuan dana murah Bank Jago akan disalurkan ke pembiayaan BFI Finance melalui skema joint financing (pembiayaan bersama).
Tirta berpendapat kolaborasi keduanya juga bisa dilakukan dalam kerangka pengembangan bisnis pembiayaan digital.
Hal ini mengikuti perkembangan bahwa pemasaran otomotif telah dilakukan melalui e-commerce, termasuk pada sisi transaksi pembayaran hingga pembiayaan.
5. Inovasi produk BFIN
Masuknya Jerry Ng ke BFIN juga memungkinkan perusahaan melakukan sejumlah inovasi produk.
Baca Juga: Kisah Jerry Ng Sulap BTPN dari Bank Kecil jadi Bank Beraset Rp101,9 T
Analis MNC Sekuritas Tirta Widi Gilang Citradi mengungkap, BFIN memungkinkan pengembangan bisnis pembiayaan digital.
Hal ini mengikuti perkembangan bahwa pemasaran otomotif telah dilakukan melalui e-commerce, termasuk pada sisi transaksi pembayaran hingga pembiayaan.
Selain mengoptimalkan pasar otomotif melalui e-commerce, kepemilikan Jerry Ng atas BFIN juga akan dapat mengembangkan pasar mobil bekas. Kolaborasi ini bisa dijalankan karena ada Bank Jago yang bisa menjadi mitra.
Sebelumnya, Bank Jago telah berkolaborasi dengan Carsome Indonesia, salah satu e-commerce mobil bekas terbesar di Asia Tenggara.
Bank Jago memulai kolaborasi dengan menyalurkan pembiayaan kepada Carsome.
Berikutnya, kolaborasi ini akan dikembangkan ke arah pembiayaan diler mobil bekas yang tergabung dalam ekosistem Carsome Indonesia serta kolaborasi pembiayaan kepada pembeli mobil bekas (end user) di platform Carsome.
“Kolaborasi antara Bank Jago, BFI Finance, dan Carsome akan maksimal. Karena ketiganya memiliki kemampuan untuk mengisi kebutuhan lainnya. Bank Jago dari sisi dana murah, BFI dari kemampuan pembiayaan, sementara Carsome dari sisi ekosistem e-commerce,” tutur Tirta.***