LABVIRAL.COM-PT BFI Finance Indonesia (BFIN) memiliki sejarah pendirian panjang hingga sukses meraih pencapaian seperti sekarang. Profil BFIN pun menarik dicermati.
Terlebih seiring masuknya bankir kawakan Jerry Ng sebagai pemilik BFIN.
Jerry Ng menguasai BFIN melalui Trinugraha Capital & Co.
Per April 2023, Trinugraha Capital & Co, yang merupakan konsorsium Northstar Group, Garibaldy 'Boy' Thohir dan Jerry Ng menguasai 48,15 persen atau 7,68 miliar saham (7.688.125.938) BFIN.
Untuk mengetahui lebih lengkap perjalanan BFIN sampai sekarang, berikut ulasan profil perusahaan.
Baca Juga: Pemilih Jokowi di Pilpres 2019 Dukung Siapa? Survei Algoritma Membuktikan
Profil dan Sejarah BFIN
PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) berdiri pada 1982 dengan nama PT Manufacturers Hanover Leasing Indonesia, yang merupakan perusahaan kongsi antara Manufacturers Hanover Leasing Corporation dari Amerika Serikat dan pemegang saham lokal.
BFI Finance adalah perusahaan pembiayaan terlama di Indonesia sekaligus menjadi perusahaan pembiayaan pertama yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia atau BEI).
BFI Finance melakukan penawaran umum perdana pada Mei 1990 dengan kode saham BFIN.
Setelah menjalankan proses restrukturisasi utang akibat krisis keuangan 1998, BFI Finance secara resmi berganti nama menjadi PT BFI Finance Indonesia Tbk pada 2001.
Saat ini, 48,15 persen saham BFI Finance dimiliki oleh konsorsium Trinugraha Capital & Co SCA (yang antara lain terdiri dari Bravo Capital Holding yang dimiliki oleh Jerry Ng, Northstar Group, Garibaldi Thohir, dan investor pasif lainnya).
Sisanya dimiliki oleh pemegang saham institusi lokal dan internasional serta pemegang saham publik.
Baca Juga: Survei Algoritma, 49,8% Pemilih PDIP Tidak Dukung Ganjar Pranowo
Layanan kredit BFIN
Sebagai perusahaan pembiayaan, BFIN menjadi salah satu rujukan masyarakat Indonesia untuk mendapatkan dana segar sebagai modal usaha.
BFI Finance termasuk perusahaan multifinance yang menawarkan bantuan pembiayaan. Jenisnya bermacam-macam, seperti kredit elektronik, mesin, alat berat, hingga kendaraan bermotor.
Saat ini setidaknya ada lima pembiayaan yang bisa dilayani oleh BFIN atau BFI Finance.
Pembiayaan tersebut meliputi pembiayaan berjaminan dengan jaminan BPKB mobil, BPKB motor, dan sertifikat rumah.
Lalu ada juga produk pembiayaan syariah dan pembiayaan tanpa jaminan.
Pembiayaan syariah bisa digunakan untuk pembelian mobil bekas dan multiguna syariah dengan fitur tanpa denda dan tanpa penalti.
Sedang pembiayaan tanpa jaminan adalah pinjaman modal usaha tanpa jaminan untuk pelaku UMKM hingga Rp30 juta.
Selain pilihan produk atau layanan beragam, yang menarik lainnhya BFIN adalah soal proses cepat dan aman, cabang BFIN yang ada di mana-mana.
Tercatat saat ini BFIN memiliki 232 kantor cabang dan 191 gerai yang tersebar di 33 dari 38 provinsi di Indonesia dan didukung lebih dari 11.000 karyawan (data per 31 Desember 2019).
Akuisisi Jerry Ng
Setelah diakusisi oleh Jerry Ng, BFIN disebutkan akan lebih mengoptimalkan pada layanan digital pada 2023.
Hal tersebut tak lepas dari sepak terjang Jerry Ng sebelumnya sebagai pelopor bank digital di Tanah Air.
Tentu saja layanan digital, nantinya diharapkan akan lebih meningkatkan kinerja moncer BFIN sebagaimana yang sudah dibukukan sepanjang 2022.
Sepanjang 2022, perusahaan pembiayaan PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) dan entitas anak membukukan kinerja yang positif.
Terpantau laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan kepada entitas induk mencapai Rp1,81 triliun.
Realisasi tersebut melesat 59,7 persen jika dibandingkan dengan periode 2021 yang sebesar Rp1,13 triliun.****
