Angka kebutuhan ini juga berbeda untuk anak dan remaja, tergantung usianya. Namun, kamu tentu tidak hanya mengacu pada standar ini, kamu perlu jeli melihat dan menyikapi perubahan yang terjadi di tengah masyarakat.
Misalnya, saat ini konsumsi gula sedang ramai orang perbincangkan, karena ada kekhawatiran mengenai potensi munculnya generasi yang rentan diabetes di masa yang akan datang.
Oleh karena itu, kamu dapat menciptakan dan mempopulerkan produk less sugar dan no sugar.
Baca Juga: Jangan Asal Palak! Begini Etika yang Baik Meminjam Uang ke Bestie
2. Ragam Bahan Baku Makanan
Hal kedua yang perlu kamu terus pelajari di bisnis makanan sehat adalah ragam bahan baku makanan.
Jadi, bahan dasar masakan memang sebenarnya itu-itu saja. Namun, beragam jenis bahan baku ini menjadi populer secara bergantian.
Bahan baku nasi putih adalah jenis yang akan selalu diminati. Selain itu, kamu mungkin juga mengingat ketika nasi merah mulai populer dengan kandungan serat yang lebih tinggi. Setelah itu, muncul nasi atau beras hitam.
Sedangkan saat ini, Dinas Ketahanan Pangan mulai berusaha mempromosikan Bahan Pangan Lokal melalui beberapa media, seperti billboard dan press release.
Maka, bukan tidak mungkin ke depannya minat masyarakat terhadap bahan baku makanan akan mengalami perubahan.
Sebagai pemilik bisnis makanan sehat, kamu perlu terus belajar atau update tentang hal ini.