LABVIRAL.COM - Pernahkan kamu kebingungan sebenarnya ke mana uangmu menghilang? Apalagi merasa tidak membeli banyak belanjaan, tapi sudah kehabisan uang sebelum akhir bulan.
Padahal jika diperhatikan, gaji kamu terbilang cukup untuk memenuhi biaya bulanan, tapi kenyataan tak sesuai harapan.
Bahkan, kamu sendiri bingung uangnya habis untuk apa saja. Nah, jika kamu sering mengalami hal ini, kemungkinan kamu terkena latte factor.
Latte factor adalah istilah untuk menyebut jenis pengeluaran receh yang sering dibelanjakan orang tanpa sadar secara rutin.
Baca Juga: Mau Beli Rumah di Usia Muda? Begini Tips Menabungnya
Percaya atau tidak, hal ini menjadi salah satu penyebab terbesar kerentanan keuangan. Pengeluaran ini biasanya dianggap remeh karena nilainya tidak besar.
Tapi, kalau dilakukan setiap hari pasti akan menjadi besar. Dan bila tidak diatur dengan baik, jenis pengeluaran ini bisa menggerogoti keuangan kamu lho.
Padahal, pengeluaran remeh tersebut bisa saja kamu alokasikan untuk hal yang lebih produktif seperti halnya dana investasi.
Jadi, apa saja ya kira-kira pengeluaran receh tersebut? Simak ulasannya agar kamu bisa lebih cermat mengelolanya!
Baca Juga: 5 Tips Cermat Melihat Peluang Usaha
1. Kopi dan Makanan Ringan
Zaman sekarang, meminum kopi sudah seperti menjadi gaya hidup bagi sebagian orang. Rasanya ada yang kurang jika sehari tidak mengonsumsi kopi.
Memang, sesekali ngopi bukan hal yang buruk dan sah-sah saja. Tetapi, kamu harus lebih bijaksana dalam mengeluarkan uang untuk hal ini.
Bila kamu rutin membeli kopi di coffee shop setiap hari, lama-lama hal ini bisa membuat kantongmu semakin bolong, lho.
Sebagai contoh, misalnya harga kopi secangkir Rp30 ribu, ditambah dengan makanan ringan, bulatkan menjadi Rp50 ribu.
Tentunya, dengan nilai tersebut kamu bisa menghabiskan sekitar Rp1,5 juta per bulan hanya untuk dua hal ini.
Maka dari itu, yuk coba untuk mengendalikan jenis pengeluaran ini dengan membatasi frekuensi pembelian.
Dari yang sebelumnya setiap hari, bisa mengurangi menjadi 3 kali seminggu. Sebagai gantinya, kamu bisa mencoba untuk menyeduh kopi sendiri.
Investasikan alat pembuat kopi, agar kamu bisa membuat kopi sendiri sebagai alternatif.
Baca Juga: 10 Cara Cermat agar Tetap Hemat saat Belanja Online
2. Air Minum dalam Kemasan
Ya, minum adalah kebutuhan setiap manusia, apalagi mayoritas tubuh kita berisi cairan. Kekurangan cairan dalam tubuh juga bisa berakibat fatal.
Tetapi sudah tau begitu, masih banyak lho orang yang justru tidak menyiapkan bekal air minum untuk setiap beraktivitas.
Mereka lebih memilih untuk memenuhi kebutuhan cairan dengan membeli air minum dalam kemasan di warung atau minimarket.
Ternyata, bisa dilakukan berkali-kali, jenis pengeluaran receh ini juga bisa menguras kantong. Apalagi, dalam sehari kamu mungkin bisa membeli lebih dari satu air minum.
Mari kita hitung gambarannya, misalnya harga air minum dalam kemasan adalah Rp5 ribu, dan kamu membeli 2 kali sehari.
Bila dilakukan selama 20 hari kerja dalam sebulan, pengeluaran tersebut bisa mencapai Rp200 ribu. Lumayan, kan?
Jadi, cobalah untuk kurangi pengeluaran ini dengan membawa bekal air minum dari rumah.
Tak hanya membuat kamu lebih berhemat, tapi kamu juga ikut serta membuat lingkungan lebih baik dengan ikut mengurangi penggunaan botol plastik.
Baca Juga: 5 Ide Bisnis yang Bisa Kamu Jalankan Bersama Pasangan
3. Biaya Transfer ke Bank Lain
Tidak semua orang memiliki jenis bank yang sama dengan kamu. Memang, sistem perbankan di Indonesia sendiri belum begitu efisien.
Terkadang, hal ini membuat kamu harus menanggung biaya administrasi saat ingin mentransfer uang antar bank. Biayanya juga lumayan, lho, sekitar Rp5000-Rp7000 sekali transfer.
Nah, jika kamu tipe orang yang sering melakukan transfer semacam ini, cobalah untuk mencari alternatif lain yang lebih ramah biaya.
Saat ini, sudah banyak tersedia aplikasi bebas biaya transfer bank yang bisa kamu manfaatkan. Cara lainnya, kamu bisa mengganti dengan rekening yang membebaskan biaya transfer.
Baca Juga: Biar Gak Kecolongan, Begini Cara Memilih Manajer Investasi yang Baik dan Benar
4. Rokok
Kalau jenis pengeluaran yang satu ini, mungkin kamu sendiri sudah paham kalau hal ini bisa 'melukai' dompet.
Harga rokok per bungkus rata-rata Rp20 ribu, bila dalam sehari kamu menghabiskan 1 bungkus maka dalam sebulan bisa menguras kantong senilai Rp600 ribu, lho.
Tentu saja, uang ini bila kamu pindahkan ke instrumen investasi yang bisa menumbuhkan nilai uang, akan menghasilkan hasil imbal yang banyak.
Sebagai cara untuk menanggulangi hal ini, kamu bisa mulai berkomitmen untuk mengurangi frekuensi merokok secara perlahan.
Bila biasanya kamu menghabiskan 1 bungkus sehari, coba untuk mengubahnya menjadi 1 bungkus per 2 hari, 3 hari dan seterusnya.
Selain bisa membuat kamu jadi lebih sehat, tentu membantu pengeluaran akan lebih hemat.
Baca Juga: Mudah, Begini Cara Berinvestasi Reksadana untuk Pemula
5. Beli Aneka Makanan Tapi Tak Dihabiskan
Siapa di antara kamu yang saat belanja bulanan membeli banyak makanan untuk persediaan sebulan?
Coba dipikirkan kembali, berapa banyak makanan-makanan yang tidak habis dikonsumsi lalu akhirnya harus dibuat karena sudah busuk atau rusak?