4 Perbedaan Menabung dan Investasi yang Jarang Diketahui, Pahami Lagi Ya!

Dian Eko Prasetio
Senin 27 Maret 2023, 11:20 WIB
Ilustrasi investasi jangka panjang (Sumber : Instagram/@bareksa)

Ilustrasi investasi jangka panjang (Sumber : Instagram/@bareksa)

LABVIRAL.COM - Seseorang dituntut mampu mengelola keuangan dengan baik dan cerdas agar mencapai kondisi keuangan stabil dan mapan.

Hal tersebut dapat dilakukan salah satunya dengan menabung atau berinvestasi. Menabung dan berinvestasi adalah dua hal yang berbeda.

Lantas apa saja perbedaan menabung dan investasi?

Banyak orang yang masih beranggapan bahwa menabung dan investasi merupakan pos pengeluaran yang tujuan dan fungsinya sama.

Baca Juga: 5 Tips Menabung Harian yang Cocok untuk Pemula

Padahal kedua hal tersebut berbeda. Perbedaan menabung dan investasi yang paling mencolok adalah tujuannya.

Menabung merupakan kegiatan untuk menyisihkan sebagian pendapatan secara berkala dan menyimpan beberapa atau sebagian dana yang digunakan untuk keperluan masa depan. 

Sedangkan investasi sendiri merupakan kegiatan untuk menanamkan uang atau modal seperti aset berharga dengan tujuan memperoleh keuntungan atau imbal hasil di masa mendatang. 

Lebih lengkapnya berikut ulasan perbedaan menabung dan investasi dihimpun dari berbagai sumber:

1. Jangka Waktu

Investasi dilakukan dalam target dan jangka waktu yang panjang, misalnya dalam kurun 10-20 tahun.

Investasi biasanya digunakan untuk kebutuhan di masa yang akan datang, seperti biaya sekolah, kuliah atau persiapan pensiun. Sedangkan menabung tidak harus dalam jangka waktu tertentu.

Biasanya menabung dilakukan hanya untuk menyimpan sebagian uang sebagai persiapan untuk keadaan darurat yang sewaktu-waktu dapat diambil. 

Selain itu, menabung dilakukan jika seseorang memiliki target jumlah uang yang akan dikumpulkan dan akan digunakan dengan tujuan tertentu dalam waktu yang dekat.

Baca Juga: 3 Jenis Kartu Kredit BCA dan Rincian Biayanya

2. Akses Dana

Dalam mengakses dana antara tabungan dan investasi tentunya berbeda. Tabungan dapat diambil sewaktu-waktu ketika membutuhkannya. 

Akan tetapi uang investasi tidak dapat ditarik sewaktu-waktu. Ketika memutuskan untuk berinvestasi tentunya harus siap bahwa uang disimpan dalam jangka waktu lama.

3. Risiko

Investasi dapat memiliki risiko yang kecil maupun tinggi. Risiko kecil ini bisa investasi berupa emas dan reksa dana.

Harga emas yang cenderung naik setiap tahun cocok dijadikan sebagai investasi jangka panjang.  Selain itu terdapat investasi yang memiliki risiko tinggi seperti investasi berupa saham.

Hal tersebut dikarenakan sifat pasar saham sangat fluktuatif yang akhirnya akan mempengaruhi keuntungan atau imbal hasil dari saham yang dimiliki.

Namun, peluang mendapatkan keuntungan yang lebih besar juga tidak bisa dipungkiri dari investasi.

Sedangkan risiko dalam menabung tidak terlalu tinggi karena sifatnya yang jangka pendek dan dapat diambil kapan saja.

Terdapat berbagai jenis tabungan yang sering digunakan yaitu tabungan konvensional, tabungan berjangka, tabungan anak maupun tabungan giro. 

Meski begitu terdapat jenis tabungan yang bertujuan untuk melakukan investasi. Namun, dalam menabung tidak terdapat keuntungan yang besar seperti pada investasi.

Meski begitu hal tersebut sebanding dengan risikonya yang tidak terlalu tinggi.

Baca Juga: Pos Indonesia Rencanakan IPO pada 2025, Kamu Tertarik untuk Beli Sahamnya?

4. Keuntungan

Tingkat keuntungan dari tabungan dan investasi juga dapat dinilai mencolok. Meskipun ketika menabung di bank tetap mendapatkan keuntungan dari bunga tabungan, akan tetapi dengan bunga yang sangat kecil.

Profit tabungan yang cukup tinggi bisa diperoleh dari deposito, yaitu sekitar 4 sampai 5,9 persen per bulan. Akan tetapi deposito tidak bisa diambil setiap saat.

Kemudian investasi sendiri banyak yang menawarkan keuntungan yang lebih besar hingga mencapai 10 persen per tahun. Akan tetapi risiko dari investasi yang juga sama-sama tinggi.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini