LabViral.com - Muhammad Akbar Pera Baharudin atau lebih dikenal sebagai Selebgram dengan nama Ajudan Pribadi, ditangkap polisi terkait kasus penipuan bernilai Rp 1,3 miliar.
Selebgram dengan 1 juta pengikut ini ditangkap pihak kepolisian di Makassar, Sulawesi Selatan. Diketahui dia ditangkap karena penipuan dan penggelapan yang berkaitan dengan jual beli mobil mewah.
Sebelum jadi Selebgram, dirinya pernah menjadi ajudan dari Sekretaris Jenderal Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (GAPENSI) bernama Andi Rukman Karumpa.
Lalu, bagaimana komentar mantan bos mengenai kasus Ajudan Pribadi, karena dirinya dikenal memboyong Ajudan Pribadi dari Makasar ke Jakarta sebagai Ajudannya?
Ternyata, Andi Rukman sudah sering mengingatkan Ajudan Akbar untuk tidak jalani bisnis ilegal setelah tak lagi bekerja dengannya.
Baca Juga: Gaji UMR Mau Beli Tanah, Emang Bisa? Kuy Simak
Bahkan, Andi sudah menegur Ajudan Pribadi terkait bisnis mobil fiktif, yang membuat Ajudan Pribadi itu ditangan polisi.
"Saya sudah sering ingatkan ke si Akbar (Ajudan Pribadi). 'Akbar jangan lakukan hal-hal seperti ini. Orang tahu kamu pernah ikut saya, kamu bisa rusak nama saya. Jangan bisnis-bisnis yang haram, bisnis boleh yang penting halal,' sudah sering saya ingatkan, saya marahi. Akhirnya ada yang melaporkan kan," ujar Andi Rukma saat dihubungi wartawan, dikutip pada Rabu (15/3/2023).
Andi Rukman menjelaskan bahwa Ajudan Pribadi sudah tidak lagi bekerja dengannya sejak beberapa tahun lalu.
Andi Rukman memutuskan Ajudan Pribadi tak bekerja denganya, karena merasa cukup risih dengan gaya hidup Akbar setelah terkenal dan jadi selebgram.
"Jadi Akbar ini awal mulanya saya yang bawa ke Jakarta, itu ikut dengan saya, bekerja dengan saya. Saya ini sudah sebagai orang tua angkat, dia sudah saya anggap sebagai anak angkat saya. Lalu dia sekarang jadi selebgram segala macam jadi @ajudan_pribadi. Saat mulai upload berang mewah saya mulai risih," jelas Andi Rukman.
Lebih lanjut, Andi Rukman berharap agar kasus yang menimpa Ajudan Pribadi bisa menjadi pembelajaran. Andi menegaskan tak akan melakukan pembelaan terhadap bekas anak buahnya tersebut.
"Saya prihatin dengan kondisi ini. Saya berharap Akbar bisa ikuti proses hukum, dia juga harus tanggung jawab, ini untuk jadi pembelajaran hidupnya. Agar dia jadi orang yang lebih baik. Saya tidak akan melakukan pembelaan. Biarkan dia jalani hidupnya. Dia harus berubah. Saya mungkin akan datang sesekali untuk menjenguknya," pungkas Andi Rukman.