Raku mengaku menghadapi masalah kebocoran video seks itu sendirian saat masih menjadi siswa sekolah menengah atas (SMA). Raku mendapatkan pesan kebencian dan melihat begitu banyak orang malah meminta video itu, hingga akhirnya dirinya memutuskan untuk keluar dari SMA.
"Kehidupan saya berantakan sepenuhnya, tapi kamu bilang akan melakukan yang terbaik untuk mengatasi itu. Kamu kasih beberapa ribu dolar untuk biaya kuasa hukum dan beberapa ribu dolar lagi untuk diriku, cuma itu," pungkas Raku.