Ketika AR Fachruddin sampai di jalan yang sempit dan licin ia pun turun dari motornya dan memilih dituntun. Melihat perilaku AR Fachruddin yang menuntun sepeda motornya, polisi yang bertugas pun menegurnya yang mengikuti dari belakang.
Petugas polisi yang mengawasi AR Fachruddin pun menanyakan mengapa motornya kok dituntun? Mendengar pertanyaan tersebut, AR Fachruddin pun menjawab bahwa dirinya membuat SIM supaya ingin selamat di jalan raya.
Baca Juga: Ini 5 Manfaat eSIM yang kini Mulai Digunakan di Indonesia
“Lha saya ujian SIM ini ingin selamat, karena itu kalau saya ketemu jalan seperti ini daripada jatuh lebih baik saya tuntun," kata AR Fachruddin, dikutip dari suaramuhammadiyah.id.
Mendengar jawaban tersebut, petugas polisi yang mengawasi pun tertawa. Menariknya, AR Fachruddin pun bisa lulus mengikuti ujian pembuatan SIM tersebut.
Begitulah kisah Ketua PP Muhammadiyah AR Fachrudin lulus ujian SIM dengan dorong motor.***