LABVIRAL.COM - Permasalahan Kotak dengan mantan personelnya, Posan Tobing, semakin memanas.
Berawal dari Posan meminta hak royalti, kini Kotak melayangkan somasi terbuka kepada Posan Tobing. Berikut kronologi pasang surut persoalan Kotak vs Posan Tobing.
Minta Royalti
Posan tobing (Instagram.com/posantobing)
Posan Tobing sebelumnya meminta personil Kotak seperti Tantri, Cella, dan Chua untuk membayar royalti bagiannya. Selain itu, ia juga mengkalim belum mendapatkan jatah royalti penampilan Kotak yang membawakan lagu-lagu yang ia bantu ciptakan.
Tantri, Cella, dan Chua Kotak pun buka suara usai dituding belum membayar royalti Posan Tobing.
Baca Juga: Cara Menghentikan WhatsApp yang Disadap dengan Mudah
Mereka menjelaskan royalti performance rights milik Posan Tobing bukan tanggung jawab Kotak, melainkan Lembaga Manajemen Kolektif (LMK). Hal tersebut juga telah tercantum dalam aturan pemerintah mengenai hak cipta.
Dalam kesempatan itu, Cella juga meluruskan tudingan bahwa Posan Tobing merupakan pencipta sejumlah lagu hits Kotak. Beberapa lagu yang dimaksud di antaranya Pelan-Pelan Saja, Selalu Cinta, dan Masih Cinta.
Gitaris Kotak itu kemudian menjelaskan bahwa lagu-lagu tersebut diciptakan bersama dengan personel lain, termasuk penulis lagu Pay dan Dewiq.
Posan Tobing Ungkap Tantri Bukan Apa-apa Tanpa Dirinya
Tantri kotak (Instagram.com/tantrisyalindri)
Beberapa waktu belakangan viral di media sosial video lama terkait pernyataan Posan Tobing yang diduga menyindir Tantri, vokalis grup band Kotak. Pernyataan Posan sebetulnya memperlihatkan dukungannya terhadap Tantri agar dia bisa bergabung dengan Kotak.
Menurutnya, di saat personel Kotak lainnya menolak Tantri karena mukanya dianggap mirip ART, justru Posan Tobing yang mendukung Tantri untuk bergabung di Kotak.
Posan Tobing membela Tantri setelah melihat potensi besar dalam diri Tantri dalam bernyanyi. Meski ketika itu, katanya, secara penampilan biasa biasa saja.
Sindiran Posan ini sepertinya dibalas oleh Tantri dengan cara membloking akun Instagram Posan Tobing.
Tantri Blokir Akun Instagram Posan Tobing
Tantri kotak (Instagram.com/tantrisyalindri)
Tantri membenarkan telah memblokir akun Instagram Posan Tobing. Tantri Kotak pun menjelaskan apa yang mendasarinya melakukan hal tersebut kepada mantan rekan satu bandnya itu.
Sebenarnya, Tantri sudah mengungkapnya lewat akun Instagramnya, maupun media sosial milik Kotak.
Renggangnya hubungan dengan Posan Tobing bermula pada 2022, ketika mengeluarkan pernyataan yang dinilai tidak pantas tiba-tiba Posan melontarkan pernyataan yang dinilai tidak pantas di media sosial.
Baca Juga: Bikin Akun Terlihat Lebih Menonjol, Inilah Keuntungan Centang Biru Instagram
Terlebih di saat bersamaan, kondisi Tantri tengah kurang baik lantaran ayahnya masuk ICU dan meninggal dunia.
"Oktober 2022 itu, beliau bikin statement di sosial media dengan kata-kata yang tidak pantas untuk didengar. Pertanyaannya kenapa harus di media sosial?" kata Tantri beberapa waktu lalu.
"Waktu itu psikologis saya kurang baik-baik saja karena kondisi ayah saya kritis. Saya merasa tidak ingin mendapatkan hal-hal seperti itu makanya kami memilih untuk blocked dengan alasan menurut kami secara mental tidak menjadi lebih baik untuk kami," tambahnya.
Tantri menyayangkan sikap Posan yang justru meluapkan pernyataan kurang pantas di media sosial kala itu. Padahal alangkah lebih baik, jika masalah yang ada dibicarakan secara baik-baik.
"Kalau awalnya ingin baik-baik saja, silahkan datang. Rumah saya terbuka, Whatsapp kami terbuka. Pertanyaan kami kenapa harus lewat medsos, padahal kalau dibicarakan baik-baik mungkin bisa diselesaikan," Tantri menukas.
Kotak Somasi Posan Tobing
Kotak adalah band beraliran rock yang terbentuk dari ajang The Dream Band yang dilaksanakan pada tahun 2004.
Tantri, Cella, dan Chua beberapa waktu lalu memang disomasi oleh Posan Tobing bersama Pare, vokalis Kotak sebelum Tantri. Somasi ini terkait Posan Tobing yang keberatan lagu-lagunya masih dibawakan grup band Kotak saat manggung.
Kini somasi yang disampaikan oleh Sheila A. Salomo, kuasa hukum Kotak, menegaskan bahwa Posan tidak bisa mengklaim kepemilikan lagu-lagu Kotak yang dibuat bersama para personel lain.
Baca Juga: Sinopsis Oasis Beserta Biodata Pemeran Utamanya yang Tayang Di Vidio.com
"Berdasarkan hal itu, kami mensomasi balik agar Posan mencabut pelarangan terhadap lagu-lagu yang diciptakan bersama. Itu yang menjadi jawaban kami terhadap somasi terbukanya," kata Sheila A. Salomo di kawasan Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Sheila juga menjelaskan bahwa Kotak masih membayar royalti kepada Posan Tobing, jika band tersebut membawakan lagu-lagu yang mereka ciptakan bersama. Hal tersebut dilakukan Kotak sebagai bentuk dukungan terhadap penerapan hak cipta.
"Salah satu yang Kotak sudah lakukan sebagai bentuk support hak cipta adalah mengharuskan dan mengingatkan acara untuk membayar royalti sebelum Kotak manggung," ujar Sheila.
"Jadi, kesan yang ada dalam masyarakat dengan kalimat 'mengambil hak orang' enggak ada," sambung Sheila.
Sheila juga mengatakan persoalan royalti ini sudah tidak perlu dibahas, karena Kotak tidak pernah dan tidak ingin membawakan lagu-lagu yang diciptakan sepenuhnya oleh Posan Tobing atau Pare.
"Hal kedua dari somasi terbuka ini di luar posisi hukum yang berbeda lagi mengenai siapa yang punya kewajiban untuk membayar royalti. Ya, kami perlu sampaikan pelarangan terhadap lagu-lagu milik Posan itu enggak perlu karena sudah lama Kotak enggak pengin nyanyiin lagu-lagu itu," jelas Sheila.
"Kemudian lagu Julia pada 15 November 2022 ketika dipermasalahkan dan melakukan mediasi dengan teman-teman Kotak, sepakat tidak menyanyikan lagu itu," pungkas Sheila.
Posan Tobing Tak Ambil Pusing Soal Somasi Kotak
Posan vs kotak ( Instagram.com/tantrisyalindri)
Posan Tobing tak ambil pusing, menanggapi somasi dari personel band Kotak yakni Cella, Chua, dan Tantri
Dimana Cella, Chua, dan Tantri meminta Posan Tobing, untuk mencabut pelarangan membawakan karya yang diciptakan bersama-sama.
Kuasa hukum Posan Tobing, Jerys Napitupulu sudah membaca jawaban somasi dari personel Kotak yang dikirim secara tertulis, dan memastikan kliennya tak akan mencabut keterangan soal pelarangan menyanyikan lagu yang diciptakan bersama-sama.
Baca Juga: Cara Membuka WhatsApp Web Lewat HP dan Fitur Lainnya
"Menanggapi ini, kami tidak akan mencabut somasi kami, sesuai apa yang kami sampaikan dalam somasi terbuka kami pada 7 Juli 2023. Kami tidak akan mencabut soal pelarangan membawakan lagu-lagu ciptaan bersama," kata Jerys Napitupulu bebrapa waktu lalu.
Bahkan, dikatakan Jerys, kalau Cella, Chua, dan Tantri diduga melanggar UU Hak Cipta, yakni menghilangkan nama pencipta dari sebuah lagu yang diciptakan bersama-sama.
Hal tersebut merujuk pada sebuah foto daftar lagu yang diunggah salah satu personel Kotak band di Instagram, yang terlihat tak ada nama Posan dalam penciptanya.
Baca Juga: Cara Membuat File PDF Menggunakan Laptop dan HP
"Jadi jelas dalam UU Hak Cipta sudah mengatur semuanya. Satu lagu yang diciptakan bersama sama jadi satu kesatuan dan tak bisa dihilangkan," ucap Jerys.
Jerys menegaskan Posan Tobing berencana akan membawa masalahnya dengan Cella, Chua, dan Tantri Kotak ke ranah hukum, baik pidana atau perdata.
Sebagai langkah hukum nyata upaya hukum berkelanjutan, kami minggu depan akan membuat laporan resmi dugaan tindak pidana terhadap somasi kami yang tidak diindahkan terkait dengan lagu lagu yang dibawajan dan diciptakan secara bersama sama," jelas Jerys.
Meski begitu, Jerys pun menghargai jawaban somasi dari pihak personel Band Kotak, yakni melakukan somasi balik kepada Posan Tobing
"Kami juga sangat menghargai apa yang menjadi pandangan hukum dari kuasa hukum mereka, kami menegaskan sampai seterusnya diputus pengadilan, baik secara perdata dan pidana," tutup Jerys.***