Tidak semua mahasiswa mengikuti yudisium. Setiap kampus punya kuota masing-masing untuk mahasiswa yang ingin diyudisium. Sementara itu, lokasi pelaksanaan yudisium biasanya bakal dilakukan di aula kampus, ruang dekat, atau bahkan di ruang direktur pascasarjana.
Syarat-syarat Yudisium
Sebelum menjalani yudisium, setiap kampus biasanya akan menetapkan syarat tertentu. Syarat tersebut dapat digunakan secara administratif. Dilansir dari Media Indonesia, berikut adalah syarat-syarat umum yudisium:
- Lulus mata kuliah wajib dan mencapai bobot nilai tertentu.
- Mengisi formulir biodata kelulusan
- Fotocopy ijazah SMA/SMK
- Pas foto hitam putih maupun berwarna
- Menyerahkan Hard file dan Soft File skripsi
- Punya surat bebas pinjaman buku di perpustakan
- Menyumbangkan buku/referensi yang digunakan saat penyusunan skripsi
- Satuan Kredit Prestasi (berupa scan sertifikat), dll.
Perbedaan Yudisium dengan Wisuda
Lantas, apa perbedaannya dengan wisuda? Wisuda adalah prosesi seremoni untuk merayakan kelulusan mahasiswa dari perguruan tinggi. Acara ini memang menjadi acara simbolik untuk menandai lulusnya seorang mahasiswa.
Wisuda dilakukan sebagai proses paling akhir dari rangkaian akademis di sebuah perguruan tinggi. Proses ini berisi tanda pengukuhan atas selesainya studi yang dijalani dalam jangka waktu tertentu.
Baca Juga: 7 Potret Wisuda Anak Sus Rini Pengasuh Cipung, Kecantikannya Disebut Mirip Yuki Kato
Baca Juga: Perasaannya Campur Aduk, Ini Momen Haru Ridwan Kamil Wakili Almarhum Eril Wisuda di ITB
Normalnya, seorang mahasiswa berhak untuk mengikuti acara wisuda setelah melalui yudisium. Setiap kampus juga punya jadwal yang berbeda-beda untuk menyelenggarakan wisuda. Ada yang 4 kali dalam setahun, ada pula yang berdasarkan semester.
Berbeda dengan yudisium, prosesi wisuda digelar dengan skala yang lebih besar. Setidaknya, acara ini melibatkan jajaran birokrat tinggi kampus, meliputi rektor, wakil rektor, dekan-dekan, calon wisudawan, dan orang tua/wali para wisudawan.
Sebagai acara seremoni, para calon wisudawan bakal lebih memperhatikan penampilan. Seorang wisudawan umumnya mengenakan seragam hem putih, celana hitam, dan bersepatu hitam.
Bagi wisudawati, pakaian yang dikenakan umumnya adalalh pakaian tradisional, seperti kebaya dan kain batik. Meski begitu, semua calon wisudawan tetap harus menggunakan toga sebagai pakain luar.