3 Fakta Menarik Kehidupan Steven Spielberg, Sutradara Terbaik Golden Globe Award 2023

Dian Eko Prasetio
Senin 13 Maret 2023, 21:04 WIB
Steven Spielberg merupakan salah satu sutradara yang sudah banyak menghasilkan film-film blockbuster, dari mulai E.T. hingga Jurassic Park. (Sumber : movieweb.com)

Steven Spielberg merupakan salah satu sutradara yang sudah banyak menghasilkan film-film blockbuster, dari mulai E.T. hingga Jurassic Park. (Sumber : movieweb.com)

LABVIRAL.COM - Steven Spielberg merupakan salah satu sutradara yang sudah banyak menghasilkan film-film blockbuster, dari mulai E.T. hingga Jurassic Park.

Bukan cuma itu, pria 76 tahun itu juga telah berhasil memenangkan tiga Academy Awards, di mana dua diantaranya adalah untuk nominasi sutradara terbaik.

Sejumlah film biopic juga pernah ditangani oleh Spielberg, seperti Lincoln, Catch Me If You Can, dan Schindler’s List.

Film terbarunya, The Fabelmans, yang berkisah mengenai pengalaman hidupnya, bahkan diganjar penghargaan Golden Globe Award 2023 untuk kategori film terbaik, sekaligus Sutradara Terbaik.

The Fabelmans, sebuah kisah semi-otobiografi tentang masa remaja dan tahun-tahun awalnya sebagai sutradara.

Baca Juga: 4 Fakta Menarik Film 'The Fabelmans', Pemenang Golden Globe Award 2023

Baca Juga: 10 Film Marvel Cinematic Universe Terlaris

Film ini dibintangi oleh Gabriel LaBelle sebagai Sammy Fabelman, karakter berdasarkan sutradara, dan lawan main Michelle Williams dan Paul Dano, yang berperan sebagai orang tuanya, dan Seth Rogen.

Spielberg memberi tahu CBS, "Setiap film saya adalah film pribadi," tetapi yang ini, khususnya, sangat dekat dan disayanginya.

Seth Rogen memberi tahu Hollywood Reporter bahwa dia menyaksikan Spielberg menangis beberapa kali selama pembuatan film tersebut.

The Fabelmans adalah tentang seorang anak laki-laki bernama Sammy, seorang pembuat film yang bercita-cita tinggi (seperti Spielberg) yang tumbuh di Arizona pasca-Perang Dunia II.

Baca Juga: 6 Film Box Office Tahun 2022 yang Wajib Kamu Tonton

Baca Juga: Daftar 10 Film Superhero Tahun 2022 dari yang Terburuk hingga yang Terbaik

Dia menemukan ibunya berselingkuh dengan sahabat ayahnya, rahasia sebenarnya yang Spielberg sendiri temukan pada usia 16 tahun, meskipun dia tidak pernah memberi tahu ayahnya. Ia belajar menyalurkan emosinya melalui film.

Begitu banyak sisi menarik dari Steven Spielberg yang bisa dikulik. Dirangkum dari beberapa sumber, berikut Labviral.com sajikan sejumlah hal menarik lainnya dari sosok Steven Spielberg.

1. Pernah Drop out dari Universitas

Semenjak kecil, Spielberg nampaknya sudah tahu apa yang ia ingin lakukan dalam hidupnya dan sudah merintis karir untuk menjadi pembuat film.

Pada tahun 1963, saat berusia 17 tahun, ia sudah menulis dan menyutradarai film independen pertamanya berjudul Firelight.

Ia pun sempat kuliah di California State University, namun tidak sampai selesai karena ia dikontrak oleh Universal Studio dengan jangka waktu 7 tahun.

Hal tersebut membuatnya menjadi sutradara termuda yang dikontrak dalam jangka waktu lama oleh studio besar Hollywood.

Namun, berbeda dengan kebanyakan selebritis yang tidak melanjutkan kuliahnya, seperti Mark Zuckerberg dan Steve Jobs, Spielberg pada tahun 2002 kembali ke Universitas di usianya yang sudah beranjak 50 tahun dan meraih gelar sarjananya.

Menariknya, pihak Universitas mengijinkannya melanjutkan kuliah dengan atas nama orang lain agar profesornya dapat jujur mengkritik hasil kerjanya.

2. Tidak Memperoleh Sepeser pun dari Film Schindler’s List

Sebagai pembuat film, Spielberg menerima banyak sekali keuntungan dari film-film yang ia buat. Kecuali 1 film, Schindler’s List.

Film yang dibintangi oleh Liam Neeson itu, berkisah mengenai seorang pria Jerman yang menyelamatkan orang Yahudi Polandia dari kekejaman tentara Nazi, dengan memberi mereka pekerjaan di pabriknya.

Film ini sukses memenangkan kategori Film Terbaik di perhelatan Oscar 1994. Meski sukses, Spielberg dalam sebuah wawancara, mengaku tidak mendapatkan sepersen pun uang dari film tersebut.

"Saya tidak mengambil satu dolar pun dari keuntungan yang saya terima dari Schindler’s List, karena saya menganggapnya sebagai 'uang darah'," katanya dalam sebuah acara di The Today Show.

Sebaliknya, keuntungan dari film tersebut ia sumbangkan kepada The USC Shoah Foundation, sebuah Yayasan yang ia dirikan pada tahun 1994 untuk merekam video dan menyimpan sejumlah wawancara dengan para penyintas dan saksi holocaust.

3. Menderita Disleksia

Saat tumbuh dewasa, Spielberg mengalami kesulitan belajar. Ia selalu merasa takut dipanggil untuk membaca dengan suara keras di kelas dan butuh dua tahun untuk belajar membaca.

Karena hal ini, tak jarang ia mendapat intimidasi dari teman-temannya serta dicap malas oleh pengelola sekolah. Baru pada usia ke 60 tahun, Spielberg baru mengetahui kalau dia menderita disleksia.

"Saya tidak merasa seperti korban, dan Saya pikir membuat film adalah pelarian terbaik, itulah cara saya bisa melepaskan diri dari semua itu," katanya kepada ABC.

Bisa jadi kalau Spielberg tidak terlibat dalam kesulitan tersebut, dia mungkin tidak akan menjadi pembuat film seperti saat ini.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini