Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mengambil langkah-langkah pencegahan seperti menggunakan masker anti-debu dan membersihkan wajah secara teratur setelah perjalanan menggunakan motor.
4. Nyeri pada tubuh tertentu
Perjalanan jarak jauh juga meningkatkan risiko nyeri dan kram pada beberapa bagian tubuh, seperti pinggul, bahu, punggung, atau lutut.
Untuk mengurangi ketidaknyamanan ini, penting untuk melakukan peregangan dan senam ringan sebelum atau setelah berkendara, serta berjalan santai untuk melemaskan otot-otot tubuh.
5. Saraf terjepit
Pengendara motor yang sering menghadapi perjalanan intensif harus mewaspadai potensi terjepitnya saraf, yang dikarenakan getaran yang dihasilkan oleh motor dalam jangka panjang yang dapat menyebabkan kerusakan pada saraf.
Oleh karena itu, disarankan untuk rutin berolahraga guna melatih kekuatan saraf, dan juga meningkatkan asupan kalsium dan protein dalam makanan untuk memperkuat otot.
6. Mata kering
Mata kering juga merupakan keluhan umum bagi pengendara motor akibat paparan angin, asap dan polusi yang mengenai wajah dan mata selama berkendara.
Untuk mengatasi hal ini, disarankan untuk selalu membawa obat tetes mata dalam tas sehingga jika mata terasa kering, kamu dapat segera mengatasinya dengan obat tetes mata yang selalu kamu bawa di tas.
7. Wasir
Penyakit wasir atau hemaroid juga menjadi risiko yang harus diwaspadai. Hal ini disebabkan oleh tekanan yang berlebihan pada pembuluh darah di area anus atau rektum akibat duduk terlalu lama saat berkendara motor.
Oleh karena itu, sangat penting untuk berhenti dan istirahat setidaknya setiap satu jam sekali jika kamu melakukan perjalanan panjang dengan motor.
Dengan mengetahui resiko-resiko penyakit ini, diharapkan kamu dapat lebih berhati-hati dan mempertimbangkan tindakan pencegahan saat menggunakan motor sebagai moda transportasi pilihan kamu.***