LABVIRAL.COM - Inilah panduan lengkap cara membaca oximeter bagi ibu hamil disertai dengan tips menjaga stabilnya saturasi oksigen.
Penting diketahui bahwa saturasi oksigen yang rendah dapat menjadi tanda awal kamu butuh penanganan medis. Maka, penting bagi ibu hamil untuk memastikan saturasi oksigen tetap stabil, yang bisa diukur melalui penggunaan pulse oximeter yang diletakkan pada jari.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), saturasi oksigen yang normal bagi orang dewasa dan anak-anak berada pada rentang 95-100 persen. Sedangkan saturasi oksigen pada ibu hamil seharusnya berada di atas 95 persen. Disarankan bagi ibu hamil untuk memeriksa saturasi oksigen secara berkala, sebanyak tiga kali dalam sehari untuk memastikan oksigen dalam tubuh tetap dalam kadar yang normal.
Berikut ini, Labviral.com memberikan beberapa tips untuk menjaga kadar oksigen pada ibu hamil agar tetap stabil dan sehat:
1. Pilih posisi tidur yang nyaman
Ketika usia kehamilan dan ukuran rahim makin meningkat, kapasitas paru-paru dapat berkurang. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk mencari posisi tidur yang nyaman, seperti tidur setengah duduk atau tidur miring ke kiri atau kanan. Posisi ini dapat membantu meningkatkan kapasitas dada dan menjaga stabilnya saturasi oksigen.
Baca Juga: Mengenal Keputihan Pada Ibu Hamil: Penyebab, Gejala dan Cara Pengobatannya
2. Berolahraga ringan
Melakukan olahraga ringan dapat melatih paru-paru dan jantung agar bekerja lebih baik. Selain itu, olahraga juga dapat membantu menjaga saturasi oksigen. Tapi sebelum memulai olahraga, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter untuk mengetahui olahraga mana yang aman dilakukan bumil.
3. Cukupkan istirahat
Memastikan tubuh mendapatkan istirahat yang cukup juga penting dalam menjaga saturasi oksigen ya, Bun. Cobalah untuk tidur dengan cukup selama 7-9 jam setiap malam. Tapi sebelum tidur, latihlah pernapasan dalam agar dapat membantu menenangkan tubuh dan meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh.
4. Makan makanan bergizi dan tubuh wajib terhidrasi
Bunda juga wajib mengonsumsi makanan bergizi agar dapat membantu menjaga fungsi tubuh secara normal dan juga menjaga saturasi oksigen. Pastikan juga untuk mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuh, karena air mengandung oksigen. Minum air secara cukup dapat membantu menjaga ketenangan dan menjaga saturasi oksigen tetap baik.
Agar dapat memastikan tubuh memiliki saturasi oksigen yang baik, Bunda juga bisa menggunakan Pulse Oximeter.
Pulse Oximeter adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mengukur kadar oksigen atau saturasi dalam darah. Tak hanya mengukur oksigen, alat kecil ini juga mampu mendeteksi detak jantung secara simultan.
Hebatnya, perangkat ini mampu dengan cepat mendeteksi perubahan kecil sekalipun dalam tubuh.
Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Tidur Miring ke Kanan? Ini Penjelasan Lengkapnya
Selain itu, oximeter juga dapat melihat seberapa efisien oksigen yang diangkut oleh jantung ke lengan dan kaki. Dalam Jurnal Oxygen Saturation yang dikutip Labviral.com, menjelaskan bahwa saturasi oksigen adalah ukuran seberapa banyak sel darah merah yang terdapat dalam tubuh.
Ketika kadar oksigen menurun, pasien bisa mengalami gangguan pada organ-organ seperti otak, jantung, dan ginjal. Maka, alat ini sangat penting dalam perawatan pasien, terutama yang sedang mengalami masa kritis. Salah satu yang harus dengan ekstra dijaga adalah kondisi ibu hamil.
Lebih rinci mengenai manfaat oximeter, Bunda bisa mengetahuinya lebih jelas di sini:
1. Mendeteksi Fungsi Jantung
Tujuan penggunaan oximeter adalah untuk mengukur seberapa efisien jantung memompa oksigen ke seluruh tubuh. Meski tak memberikan gambaran mendetail tentang fungsi jantung secara keseluruhan, alat ini dapat digunakan sebagai alat darurat untuk memantau perkembangannya.
2. Memantau Pasien Kritis
Oximeter juga berguna untuk memonitor individu yang mengalami kondisi kritis, terutama saat mereka dirawat di rumah sakit. Bentuk alat ini yang kecil mirip klip memungkinkan pemasangannya pada jari atau daun telinga. Tapi sebagian besar orang menggunakannya pada jari tangan.
Baca Juga: 6 Penyebab Migrain Pada Ibu Hamil Beserta Cara Mengatasinya
3. Alat Pemeriksa Penyakit Kronis
Alat ini sering digunakan pada pasien kritis di ruang ICU dan juga digunakan oleh beberapa dokter saat memeriksa pasien di poliklinik paru atau jantung. Beberapa kondisi yang memerlukan pemantauan oximeter meliputi: PPOK, anemia, serangan atau gagal jantung, dan kelainan jantung bawaan.
4. Deteksi Fungsi Paru-Paru
Penggunaan oximeter pada pasien lainnya adalah untuk menilai kinerja paru-paru. Hasilnya dapat membantu menentukan apakah seseorang memerlukan bantuan pernapasan atau penggunaan ventilator, terutama bagi mereka yang menjalani operasi atau terapi khusus.
5. Melihat Kekuatan Fisik
Selain itu, oximeter juga digunakan untuk menilai respons fisik terhadap aktivitas yang meningkat. Alat ini juga dapat digunakan untuk mengevaluasi apakah seseorang mengalami gangguan bernapas saat tidur, seperti sleep apnea misalnya.
Baca Juga: Tips Menyetir Mobil Bagi Ibu Hamil, Aman Buat Bumil dan si Babby
Untuk menggunakannya, berikut cara dan langkah penggunaan oximeter:
- Penggunaan oximeter sangat sederhana karena ukurannya yang kecil dan mudah dipasang. Bunda hanya perlu meletakkan oximeter pada jari tangan, jari kaki, atau daun telinga.
- Alat akan mengeluarkan sinar kecil yang akan mengukur perubahan oksigen dalam darah. Proses ini tidak menyakitkan atau tidak menimbulkan rasa apapun. Pulse oximeter akan membantu Bunda memantau tingkat saturasi oksigen dan detak jantung secara harian.
- Dalam beberapa kasus, oximeter dapat ditempatkan di jari atau dahi dengan plester. Jika Bunda sedang menggunakan kutek pada kuku, sebaiknya harus menghapusnya terlebih dahulu sebelum memasang alat ini.
- Bunda dapat menyimpan oximeter aktif selama diperlukan. Biasanya, ini dilakukan untuk memantau denyut nadi dan saturasi oksigen.
Cara Membaca Hasil Pulse Oximeter dengan Benar
Biasanya, hasil dari penggunaan pulse oximeter ini umumnya cukup akurat, terutama jika Bunda menggunakan alat berkualitas tinggi. Rumah sakit biasanya menggunakan oximeter dengan kualitas terbaik untuk memastikan hasil yang akurat.
Perbedaan hasil antara oximeter dan kadar oksigen sebenarnya hanya sekitar 2%, sehingga tingkat akurasi hasilnya sangat tinggi. Jika Bunda membaca hasil oksimeter sebesar 82%, itu berarti saturasi oksigen Bunda berada di kisaran antara 80 hingga 84%.
Namun, penting untuk mempertimbangkan bentuk gelombang oksigen dan evaluasi individu, karena hasilnya dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti penggunaan cat kuku, gerakan dan suhu tubuh.
Menurut Mayo Clinic, tingkat oksigen normal biasanya adalah 95% atau lebih tinggi. Jumlah ini adalah tingkat saturasi oksigen yang dibutuhkan untuk menjaga sel-sel di dalam tubuh tetap sehat. Kadar di bawah nilai ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti potensi hipoksemia atau kekurangan oksigen dalam tubuh.
Baca Juga: 9 Manfaat Buah Naga yang Penting untuk Ibu Hamil, Tingkatkan Kesehatan dan Kehamilan Anda!
Risiko Penggunaan Oximeter
Seperti semua prosedur yang melibatkan alat kesehatan, penggunaan oximeter juga memiliki beberapa risiko, meski yang ini hanya sepele. Salah satu risiko yang mungkin timbul adalah pembacaan yang tidak akurat atau kemungkinan iritasi kulit saja.
Ketidakakuratan pembacaan bisa terjadi jika alat yang dipasang pada jari kaki, jari tangan, atau daun telinga terjatuh, sehingga mengakibatkan hasil yang tidak tepat.
Jika oximeter dipasang dengan plester yang terlalu lengket juga bisa menyebabkan iritasi pada kulit. Selain itu, ada risiko lain yang mungkin terjadi tergantung pada kondisi tubuh masing-masing orang.
Jika Bunda mengalami risiko atau masalah saat menggunakan alat ini, penting untuk segera mendapatkan layanan kesehatan dan berkonsultasi dengan dokter atau ahli untuk mengurangi kekhawatiran itu.
Baca Juga: 15 Manfaat Kecipir, Mulai untuk Mengatasi Sembelit Hingga Baik untuk Ibu Hamil
Waktu yang Tepat Menggunakan Oximeter
Bunda mungkin bertanya, kapan waktu yang tepat menggunakan pulse oximeter?
Para dokter menyarankan untuk secara rutin memeriksa saturasi oksigen jika Bunda memiliki riwayat penyakit seperti asma, radang paru-paru, kanker paru-paru, anemia, serangan atau gagal jantung. Ini penting untuk memantau tingkat saturasi oksigen dan detak jantung.
Biasanya, ahli kesehatan akan menjelaskan prosedur sebelum menggunakan alat ini. Jangan ragu untuk bertanya jika Bunda merasa bingung tentang penggunaan oximeter ini ya.
Semoga informasi dari Labviral ini bermanfaat, dan Bunda juga si kecil selalu dalam keadaan sehat dan happy dalam momen spesial ini.***