LABVIRAL.COM - Kecerdasan intelektual atau intelligence quotient (IQ) adalah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan kemampuan pada diri seseorang. Kemampuan itu meliputi kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berpikir abstrak, dan memahami ide-ide rumit.
Bukan rahasia lagi jika IQ anak dipengaruhi oleh faktor genetik alias keturunan. Lalu dari mana kecerdasan anak menurun? Ayah atau ibunya?
Baca Juga: Coba 5 Peluang Bisnis Makanan Sehat 2023, Ada Salad hingga Es Krim Buah
IQ didapat dari gen ayah atau Ibu?
Dilansir dari laman Independent, anak-anak dapat mewarisi tingkat kecerdasan dari orangtuanya. Namun para ilmuwan berpendapat bahwa genetika ibu merupakan penentu kecerdasan atau IQ keturunannnya.
Hal ini mengingat karena gen yang menentukan kecerdasan terletak di kromosom X yang dimiliki ibu. Selain itu para peneliti juga mengatakan bahwa "gen terkondisi" yang dimiliki seorang wanita berfungsi sebagai penentu tingkat kecerdasan kognitif.
Pada tahun 2014, sekitar 12.686 anak muda berusia 14-22 tahun diwawancarai oleh sejumlah peneliti. Hasilnya ditemukan bahwa tim peneliti menemukan prediktor kecerdasan yang dimiliki anak berasal dari faktor genetik ibu. Penelitian tersebut mempertimbangkan dan melibatkan banyak faktor, seperti tingkat pendidikan, ras, hingga status sosial ekonomi.
Baca Juga: Dirayakan Tiap 2 Januari, Kenali Empat Kepribadian Introvert
Genetika bukan penentu utama IQ anak
Dalam penelitian tersebut menemukan bahwa gen ibu bukan satu-satunya penentu kecerdasan. Sisanya, kecerdasan seorang anak juga dipengaruhi oleh lingkungan, makanan, kesehatan, hingga pola asuh terutama selama periode perkembangan anak.
Sementara, menurut penelitian ilmuwan di University of Washington, menemukan ikatan emosional antara ibu dan anak juga sangat penting untuk pertumbuhan beberapa bagian otak anak. Salah satunya hippocampus yang berkaitan dengan memori, pembelajaran, dan respons terhadap stres.
Baca Juga: Kenali Tanda, Penyebab dan Cara Mengatasi Baby Blues
Jenis-jenis kecerdasan anak
Menurut Teori Kecerdasan Ganda Howard Gardner, Psikolog dari Harvard University, bahwa setiap orang memiliki kecerdasan yang bebeda. Maka sebaik-baiknya orangtua adalah yang mengerti tipe kecerdasan mana yang dimiliki oleh buah hati mereka. Berikut jenis-jenis kecerdasan anak:
1. Kecerdasan visual-spasial
Anak dengan kecerdasan visual-spasial kuat dalam mevisualisasikan sesuatu. Biasanya hal ini berkaitan dengan kecerdasan menafsirkan peta, bagan, video maupun gambar dengan baik.
Selain ini anak dengan kecerdasan visual-spasial biasanya suka dengan kegiatan menulis, membaca, menggambar, melukis dan sesuatu yang berbau seni visual.
2. Kecerdasan logis-matematis
Anak dengan kecerdasan logis-matematis kuat di operasi matematika dan dapat menganalisa suatu masalah secara logis dengan cara mendeteksi penalaran secara deduktif.
Baca Juga: Cara Daftar Kartu Prakerja 2023, Dapat Bantuan 4,2 juta!
3. Kecerdasan kinestetik-jasmani
Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan di bidang gerakan tubuh, melakukan tindakan dan pengendalian fisik, kuat dalam koordinasi tangan, mata dan ketangkasan sangat baik.
4. Kecerdasan musikal
Kecerdasan musikal adalah ukuran kemampuan seseorang dalam menampilkan, mengarang serta mengapresiasi musik dan pola musik. Ia akan mudah mengenali nada, mengingat melodi, lagu, struktur musik dan sebagainya.
Baca Juga: 5 Penyebab Mata Panda dan 3 Cara Menghilangkannya
5. Kecerdasan linguistik
Anak yang memiliki kecerdasan linguistik memiliki kemampuan memahami dan menghasilkan bahasa lisan maupun tulisan terkait dengan kreativitas, komunikasi, penalaran abstrak dan pemecahan masalah yang lebih baik.
6. Kecerdasasan interpersonal
Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal kuat biasanya pandai berinteraksi dengan orang lain. Memiliki kemampuan berkomuniaksi yang baik secara verbal, maupun non-verbal, terampil menilai emosi, motivasi dan keinginan orang lain.
Baca Juga: 7 Tips Atur Gaji untuk Fresh Graduate, Biar Awet sampai Bulan Depan
7. Kecerdasan intrapersonal
Anak yang memiliki kecerdasan intrapersonal pandai dalam membca keadaan atau situasi, emosi dan motivasinya. Mereka cenderung menikmati refleksi dan analisis diri, serta eksplorasi hubungan mereka dengan orang lain.
8. Kecerdasan naturalistik
Kecerdasan naturalistik membuat seseorang lebih selaras dengan alam dan tertarik menjelajah lingkungan dan gemar menikmati alam terbuka.