LABVIRAL.COM - Setiap muslim yang mampu diwajibkan untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci, Makkah sebagaimana firman Allah Swt.
وَأَذِّن فِى ٱلنَّاسِ بِٱلْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ
Wa ażżin fin-nāsi bil-ḥajji ya`tụka rijālaw wa 'alā kulli ḍāmiriy ya`tīna ming kulli fajjin 'amīq
Artinya: "Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh. (QS. Al Hajj ayat 27).
Baca Juga: 5 Hadits tentang Haji yang Menjelaskan Hukum dan Keutamaannya
Layaknya ibadah-ibadah yang lain, haji juga mempunyai ketentuan yang harus dipahami oleh setiap jemaahnya. Salah satu aspek penting yang wajib diketahui ialah amalan rukun haji agar ibadah yang dikerjakan menjadi sah.
Nah, di bawah ini Labviral.com akan menjelaskan aspek tersebut sesuai urutan yang benar. Scroll sampai habis ya!
1. Ihram
Rukun haji yang pertama adalah ihram. Mempunyai arti mengharamkan, amalan ini maksudnya ialah bahwa ketika kita berhaji maka tidak boleh melakukan hal-hal yang dilarang dilakukan selama berihram.
Baca Juga: Profil dan Biodata Raja Haji Ahmad, Tempat Lahir hingga Mahakaryanya
Niat ihram adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ لِلهِ تَعَالَى لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ بحَجًَةِ
Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta'ala labbaika Allahumma hajjan
Artinya: "Aku niat haji dengan berihram karena Allah Ta'ala, aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk melakukan haji."
2. Wukuf di Arafah
Selanjutnya adalah berhenti atau berdiam sejenak di padang Arafah yang dikenal dengan istilah Wukuf.
Nabi Muhammad saw bersabda, "Haji itu hadir di Arafah. Barangsiapa yang datang pada malam hari jam'in (10 Dzulhijjah sebelum terbit fajar) maka sesungguhnya ia masih mendapatkan haji." (HR. At Tirmidzi).
Baca Juga: 6 Rukun Haji yang Harus Diketahui Setiap Calon Jemaah
3. Tawaf Ifadah
Tawaf adalah prosesi mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali, dengan berlawanan arah jarum jam. Dengan kata lain Ka'bah selalu berada di sebelah kiri badan jemaah.
4. Sa'i
Lari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah alias Sa'i menjadi amalan rukun haji yang selanjutnya. Untuk mengerjakannya, terdapat beberapa syarat yang perlu dipahami.
Baca Juga: Kabar Gembira, Indonesia Dapat Tambahan 8 Ribu Kuota Jemaah Haji
- Diawali dengan tawaf
- Dimulai dari bukit Shafa dan berakhir di bukit Marwah
- Dilakukan sebanyak tujuh kali perjalanan dari bukit Shafa ke bukit Marwah dan sebaliknya dihitung sebagai satu kali perjalanan.
- Dilaksanakan di tempat Sa'i tidak boleh yang lain.
5. Mencukur rambut kepala (Tahallul)
Dalam sebuah hadis dari Ibnu Umar dikatakan, "Pada saat hari nahar, ada seorang jemaah haji yang berdiri di dekat jumrah dan bertanya kepada Rasulullah, 'Ya Rasulullah, saya telah bercukur sebelum saya melaksanakan lempar jumrah.' Rasul menjawab, 'Lakukanlah lemparan jumrah dan tidak ada dosa." (HR. Bukhari).
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Haji Furoda, Biaya, Waktu Tunggu hingga Fasilitasnya
Menurut para ulama, mencukur rambut ini minimal sebanyak 3 helai sedangkan maksimal boleh digundul. Jika jemaah memang tidak mempunyai rambut, maka diperbolehkan melakukan Tahallul secara simbolis.
6. Tertib
Terakhir ada tertib yang merupakan kewajiban jemaah untuk melakukan setiap rukun secara berurutan, dari ihram hingga Tahallul.
Demikian penjelasan tentang amalan rukun haji yang harus diketahui muslim agar tercapai haji mabrur.***