Gara-gara Jokowi Ngaku Bakal Cawe-cawe di Pemilu 2024, Ruhut: Mereka Kebakaran Jenggot Itu

Zahwa Elia Azzahra
Rabu 31 Mei 2023, 21:44 WIB
Sosok Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yang terlihat tepuk tangan di belakang Presiden Jokowi. (Sumber : Twitter/@zoelfick)

Sosok Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yang terlihat tepuk tangan di belakang Presiden Jokowi. (Sumber : Twitter/@zoelfick)

LABVIRAL.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku akan cawe-cawe dalam Pemilu 2024 demi bangsa dan negara.

Jokowi menegaskan cawe-cawe yang dimaksudnya dalam arti yang positif.

"Demi bangsa dan negara saya akan cawe-cawe, tentu saja dalam arti yang positif," ujar Jokowi di Istana Negara, Senin (29/5/2023).

Baca Juga: Daftar Bengkel Motor Buka 24 Jam di Wilayah Kabupaten Temanggung Provinsi Jawa Tengah

Jokowi menegaskan, cawe-cawe yang akan dilakukannya tidak membentur Undang Undang.

"Saya tidak akan melanggar aturan, tidak akan melanggar Undang Undang dan tidak akan mengoroti demokrasi," tuturnya.

Setelah pernyataan itu tercetus, Jokowi langsung mendapat kritik. Tidak sedikit yang menilai Jokowi akan tidak netral dalam Pemilu 2024

Baca Juga: Warna Baru untuk Vespa Primavera dan Sprint, Tampil Makin Menarik dan Sporty

Pakar hukum tata negara Denny Indrayana salah satu orang yang memberikan penilaian itu.

Denny Indrayana mengatakan, cawe-cawenya Presiden Jokowi diduga upaya 'mencopet' Partai Demokrat melalui KSP Moeldoko.

"PK Moeldoko di MA, konon ditukar guling dengan kasus korupsi mafia hukum yang sedang berproses di KPK," kata Denny Indrayana sebagaima dikutip Labviral.com dari akun Twitter @dennyindrayana, Rabu (31/5/2023).

Baca Juga: 5 Alasan Amien Rais Tolak Kebijakan Jokowi Soal Ekspor Pasir Laut

Denny menuturkan, seharusnya Jokowi netral dalam Pilpres 2024.

"Peran beliau adalah wasit. Kompetisi harus dibiarkan berjalan adil buat semua," tuturnya.

"Tidak boleh wasit mendukung Prabowo-Pranowo, sambil berusaha mendiskualifikasi Anies Baswedan. Presiden yang tidak netral, melanggar amanat konstitusi untuk menjaga pemilu yang jujur dan adil," imbuhnya.

Baca Juga: Daftar Bengkel Motor Buka 24 Jam di Wilayah Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah

Sementara itu, politisi PDIP Ruhut Sitompul menilai pihak yang menganggap Jokowi tidak netral adalah barisan sakit hati.

"Cawe cawe maksud yang positif sangat baik, eh karena yang melihat dari sudut yang negatif ya jadi kebakaran jenggot. Mereka itu adalah kadrun dan barisan sakit hati," kicau Ruhut sebagaimana dikutip Labviral.com dari akun @ruhutsitompul, Rabu.

Istana Jelaskan Maksud Jokowi Cawe-cawe

Pihak Istana melalui Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menjelaskan maksud Presiden Joko Widodo mengaku akan cawe-cawe jelang Pilpres 2024.

"Terkait penjelasan tentang cawe-cawe untuk negara dalam pemilu, konteksnya adalah, Presiden ingin memastikan Pemilu serentak 2024 dapat berlangsung secara demokratis, jujur dan adil," ujar Bey.

Di sini, cawe-cawe yang dimaksud Jokowi tidak ada konotasi negatif apalagi ikut campur salah satu pihak tertentu.

Jokowi hanya berkepentingan untuk cawe-cawe mengawal Pemilu 2024 mendatang dapat berjalan dengan aman dan tertib, tanpa menyebabkan konflik di masyarakat Indonesia.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini