"Wkwk bilangin deh sama orang yang lo belain, jadi perempuan harus high value, cantik, bisa ngasilin duit jangan bergantung sama cowok," tulis si pelakor yang membalas chat Ninajanuarytaa.
Sementara itu, Ninajanuarytaa memberikan keterangan bahwa dirinya tidak bekerja lantaran larangan dari suaminya. "Maaf mba suamiku yang merang aku bekerja kataranya takut dsaya digodain banyak lelaku, bahkan saya keluar rumah ke depan aja aku ga bilang dia marah," kata Ninajanuarytaa.
Adapun sang suami dari Ninajanuarytaa memang terlihat sudah berhubungan dengan wanita lain sejak lebaran tahun 2023 ini. Dalam sebuah unggahan story Ninajanuarytaa, terlihat bahwa sang suami ikut merayakan lebaran dengan keluarga pelakor. Padahal, status perkawinannya masih sah dengan Ninajanuarytaa.
Diduga Suami Lakukan Pelecehan Seksual
Story Instagram Ninajanuarytaa yang menduga bahwa suaminya lakukan pelecehan seksual ke wanita lain. (Instagram/@ninajanuarytaa)
Sosok Ninajanuarytaa yang berada di Bogor sempat menemui suaminya di Brebes pada 22 Maret 2023 silam. Namun, Ninajanuarytaa justru diusir. Akhirnya ia ditampung oleh temannya yang berinisial S (suam-istri).
Pada saat ditampung di rumah temannya itu, Ninajanuarytaa mengaku ada seseorang yang datang dengan inisial R (wanita). Sosok R ini dengan lembut bercerita ke Ninajanuarytaa bahwa dirinya adalah koran pelecehan seksual.
Baca Juga: Wakil Bupati Rokan Hilir Digerebek di Hotel, Diduga Selingkuh, Ini Sosok Wanita yang Bersamanya
"Di situ saya hancur karena selama ini saya hidup dengan predator seksual karena betapa mengejutkan jika suami saya melakukan pelecehan seksual seksualnya kepada salah satu karyawannya yang bernama R," tulis Ninajanuarytaa dalam story Instagramnya, Sabtu (3/6/2023).
"Bayangkan saat saya mengetahui dua hal sekaligus, suami yang memilih perempuan lain dan suami yang selama ini melecehkan wanita lain," lanjutnya.
Sosok Ninajanuarytaa pun tidak mengetahui sebanyak apa korban pelecehan seksua yang dilakukan oleh suaminya. Ninajanuarytaa meminta supaya berani speak up tanpa harus takut untuk berbicara.***