Sedangkan di Indonesia secara umum dampak dari El Ninadalah kondisi kering dan berkurangnya curah hujan.
Mengapa fenomena El Nino yang terjadi di Samudra Pasifik bagian tengah hingga timur dapat berdampak terhadap curah hujan di Indonesia?
Hal tersebut disebabkan karena adanya SirkulasWalker yang berputar sejajar dengan garis khatulistiwa.
Pada kondisi netral, Sirkulasi Walker di Indonesia berbentuk konvergen(naik), sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan konvektif pembentuk hujan.
Sedangkan saat terjadi El Nino, Sirkulasi Walker akan bergeser karena melemahnya angin pasat timuran sehingga di wilayah Indonesia Sirkulasi Walker akan berbentuk subsiden (turun) yang menyebabkan potensi pertumbuhan awan konvektif berkurang, sehingga curah hujan cenderung berkurang.
Baca Juga: BMKG: Suhu Panas di Indonesia Bukan Akibat Gelombang Panas
Dampak El Nino
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut Indonesia perlu lebih mewaspadai potensi terjadinya El Nino.
Selain memicu kekeringan, minimnya curah hujan yang terjadi, juga akan berpotensi meningkatkan jumlah titik api, sehingga makin meningkatkan kondisi kerawanan untuk terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Secara umum El Nino berdampak terjadinya musim kering atau kemarau. Pada sebagian wilayah Indonesia yang terdapat hutan dan lahan, El Nino bisa memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Tips menghadapi El Nino
Dwikorita mengatakan sejumlah langkah strategis yang bisa dilakukan yaitu dengan optimalisasi penggunaan infrastruktur pengelolaan sumber daya air seperti waduk, bendungan, embung dan sebagainya untuk menyimpan air di sisa musim hujan agar dapat dimanfaatkan pada periode musim kemarau.
Langkah tersebut dilakukan untuk mengurangi risiko kekurangan air baik bagi kebutuhan masyarakat maupun untuk kebutuhan pertanian.