LABVIRAL.COM-BEM Unsoed menyikapi adanya pelaku dugaan kekerasan seksual diangkat menjadi pejabat tinggi kampus di tingkat fakultas. Menyikapi dinamika yang ada, pihak Unsoed akan mengevaluasi.
Kasus ini menjadi perhatian publik seiring cuitan di akun Twitter @BEM_Unsoed pada 13 Juni 2023.
"Rektor Unsoed melantik pelaku kekerasan seksual menjadi pejabat kampus," terbaca salah satu cuitan.
"Unsoed gagal menegakan Permendikbud No.30 Tahun 2021," cuitan lainnya.
BEM Unsoed menegaskan, kekerasan seksual bukan sebatas tindakan asusila, tetapi merupakan tindakan kejahatan yang melanggar hak asasi manusia.
Baca Juga: Vicky Prasetyo Mau Menikahi Marshanda?
BEM menilai adanya sikap lambat keputusan rektor atas kasus-kasus kekerasan seksual di Universitas Jenderal Soedirman.
BEM FEB Unsoed pun melakukan aksi simbolik pemakaian pita hitam sebagai bentuk dukacita kurangnya ketegasan Unsoed, Kamis (15/6/2023).
Pada Jumat, (16/6/2023) BEM Unsoed kembali menyerukan aksi karena rektor dinilai gagal menuntaskan kasus kekerasan seksual dan mempersulit mahasiswa dalam keringanan UKT.
Unsoed siap evaluasi keputusan
Merespons dinamika yang berkembang, rektorat telah bertemu dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk melakukan pendalaman.
Selain berkoordinasi dengan BEM, rektorat juga sudah bertemu dengan satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS), Kamis petang tadi.
Pimpinan yang diwakili oleh seluruh jajaran wakil rektor bertemu satgas PPKS untuk mendalami kembali persoalan yang kini menjadi kontroversi.
“Rektorat terus mendukung dan mengapresiasi kinerja satgas PPKS yang dengan gigih menangani kasus kekerasan seksual di kampus ini. Kami selalu terbuka untuk semua masukan demi kebaikan bersama,” tegas Wakil Rektor II, Dr. Kuat Puji Prayitno, SH, M.Hum.
Dalam kesempatan tersebut Ketua Satgas PPKS Dr Tri Wuryaningsih, M.Si. kembali menjelaskan kronologi dan seluruh proses yang telah dilakukan timnya hingga keluar rekomendasi yang sudah disampaikan ke rektorat.
Baca Juga: Diam-diam Bos Tesla Elon Musk Kunjungi China, Ada Apa?
"Kami juga sudah melakukan cros check informasi yang belakangan beredar, yang mengesankan ada perbedaan antara satgas dan rektorat. Hasilnya sudah saya sampaikan ke pimpinan," papar Tri Wuryaningsih
Pihak rektorat menegaskan akan mengkaji segera persoalan ini berdasarkan masukan dari berbagai pihak.
"Kita segera dalami masalah ini, dan siap mengambil keputusan apapun, termasuk mengevaluasi keputusan yang sudah kita buat jika diperlukan," tegas Kuat.***