Niat Qadha Puasa Wajib Bulan Ramadan, Pengertian hingga Tata Caranya

Hadi Mulyono
Rabu 08 Maret 2023, 05:55 WIB
Ilustrasi qadha puasa bulan Ramadan. (Sumber : pexels.com/Naim Benjelloun)

Ilustrasi qadha puasa bulan Ramadan. (Sumber : pexels.com/Naim Benjelloun)

LABVIRAL.COM - Membayar utang puasa wajib atau yang lebih dikenal dengan kata qadha puasa perlu dipahami oleh setiap muslim.

Kewajiban mengganti puasa yang bolong karena adanya uzur diperintahkan langsung oleh Allah Swt dalam salah satu firman-Nya.

"(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al-Baqarah ayat 184).

Baca Juga: Cara Qadha Puasa Ramadan Apabila Lupa Jumlah Hari yang Ditinggalkan

Lantas bagaimanacara qadha puasa yang ditinggalkan pada bulan Ramadan? Simak penjelasannya di bawah ini sampai habis ya!

Pengertian Qadha Puasa

Qadha adalah masdar dari kata dasar "qadhaa" yang artinya memenuhi atau melaksanakan.

Secara fikih qadha diartikan sebagai melaksanakan suatu ibadah di luar waktu yang telah ditentukan menurut syariat.

Baca Juga: Hasil Lengkap Babak 16 Besar Liga Champions dan Top Skor Sementara

Dalam konteks ini, qadha adalah mengganti ibadah yang ditinggalkan, bukan sengaja melaksanakan ibadah di luar waktu yang ditentukan.

Misalnya Fatimah mengalami haid pada bulan suci Ramadan sehingga ia berhalangan untuk menunaikan ibadah puasa.

Dari halangan itulah ia wajib mengqadha (mengganti) puasa pada hari-hari yang ditinggalkan di luar bulan Ramadan.

Baca Juga: Kapan Waktu Paling Utama Mengerjakan Sholat Tahajud? Ini Penjelasannya

Cara Qadha Puasa

Mengganti puasa yang “bolong” caranya sama dengan puasa pada umumnya yaitu tidak makan, minum dan menghindari hal-hal yang membatalkan sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.

Dari Ibnu Umar ra, Rasulullah saw bersabda, "Qadha (puasa) Ramadan itu jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya berurutan. " (HR. Daruquthni).

Hadis di atas memberi penjelasan bahwa waktu untuk mengganti puasa tidak harus berurutan misalnya Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan seterusnya.

Baca Juga: Ijazah KH Maimun Zubair tentang Sholat Qabliyah Subuh Agar Dijauhkan dari Kesusahan

Namun qadha puasa tetap boleh dilakukan dengan cara tidak berurutan bahkan meski terjeda beberapa hari atau bulan.

Sebab waktu untuk mengganti puasa yang ditinggalkan terbilang lebih dari cukup, terhitung sejak bulan Syawal sampai sebelum Ramadan berikutnya.

Hanya saja perlu digarisbawahi bahwa qadha ini tetap dilarang apabila dilakukan pada waktu-waktu yang haram berpuasa seperti hari Tasyrik.

Baca Juga: Mengenal RX-78-2, Gundam Pioner sekaligus Gunpla yang Pertama Kali Diproduksi Oleh Bandai

Niat Qadha Puasa

Mengamalkan bacaan niat untuk mengganti puasa yang ditinggalkan wajib dilakukan pada malam hari sebagaimana pendapat ulama mazhab Syafii.

Adapun bacaan niat qadha puasa adalah sebagai berikut:

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhaa’i fardhi syahri ramadhaana lillaahi ta‘alaa.

Baca Juga: Sinopsis Surga di Bawah Langit, Kisah Mengharukan 3 Anak Kaum Marginal untuk Meraih Pendidikan

Artinya: “Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadan esok hari karena Allah Swt.”

Itu dia niat qadha puasa lengkap dengan cara dan dalilnya sesuai Al-Qur'an. Yuk, segera lunasi utang puasa Ramadan kita.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Editor :
Berita Terkait Berita Terkini