Hukum Melempar Jumrah dengan Cara Diwakilkan Jemaah Haji Lain

Hadi Mulyono
Rabu 21 Juni 2023, 15:04 WIB
Melempar jumrah. (Sumber : Kemenag Kalsel)

Melempar jumrah. (Sumber : Kemenag Kalsel)

LABVIRAL.COM - Berdesak-desakan ketika melempar jumrah menjadi pemandangan yang selalu terjadi setiap tahunnya dalam pelaksanaan ibadah haji.

Akibatnya, tidak sedikit jemaah yang mempunyai keterbatasan fisik harus mengalah terlebih dahulu sebelum melaksanakan lontar jumrah.

Jika dalam satu kasus jemaah haji sakit atau sulit menembus jemaah haji yang berdesakan, bolehkah lempar jumrah diwakilkan? Pertanyaan inilah yang akan kita bahas dalam artikel ini. Simak sampai habis ya!

Baca Juga: Waktu dan Tata Cara Melontar Jumrah, Wajib Dilakukan Setiap Jemaah Haji

Hukum melempar jumrah diwakilkan

Melempar jumrah adalah salah satu wajib haji yang harus dikerjakan oleh setiap jemaah setelah menginap di Mina.

Jarak antara pemondokan di Mina dengan tiga tiang jumratul (tempat untuk lempar jumrah) kurang lebih sejauh 4 KM. Berhubung prosesi ini dibatasi waktu, tidak heran jika setiap tahun terjadi kepadatan jemaah yang ingin segera melempar jumrah.

Situasi semacam ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi jemaah yang berhalangan (uzur), entah karena sakit dan lain sebagainya. Jika diwakilkan, maka dikenal dengan istilah badal jumrah yang mempunyai syarat-syarat tertentu.

Baca Juga: Doa Melempar Jumrah yang Dilakukan Jemaah Haji, Arab, Latin dan Artinya

Disadur dari laman resmi Kemenag pada Rabu, 21 Juni 2023, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Dr. Abdul Mu’thi menjelaskan tentang ketentuannya.

Menurut Abdul Mu'thi, badal adalah menggantikan orang lain dalam pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci di mana terdapat dua kategori badal.

Pertama, badal secara keseluruhan yakni mewakilkan seseorang yang dilakukan sejak dari Tanah Air. Sebagai contoh ada jemaah yang punya nazar untuk melakukan ibadah haji, tetapi karena suatu hal, bisa karena sakit, atau wafat, itu tidak bisa ditunaikan.

Baca Juga: 10 Ucapan Hari Raya Idul Adha 1444 H, Siap Mengahtakan Suasa Lebaran Haji 2023

Kedua, badal haji sejak di Tanah Suci yang dikerjakan karena seseorang jatuh sakit, atau dalam kondisi lain, yang menyebabkan ketidakmungkinannya menunaikan salah satu rukun atau wajib ibadah haji.

Dari sini, hukum lempar jumrah yang diwakilkan adalah boleh karena darurat yang dalam istilah agama disebut al masyaqqah (kesulitan). Sebab agama Islam tidak menganjurkan amal ibadah yang justru membahayakan diri sendiri.

هُوَ ٱجْتَبَىٰكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِى ٱلدِّينِ مِنْ حَرَجٍ

Huwajtabākum wa mā ja'ala 'alaikum fid-dīni min ḥaraj

Baca Juga: 10 Twibbon Hari Raya Idul Adha 1444 H, Sambut Kemeriahan Lebaran Haji 2023

"....Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan...." (QS. Surah Al-Hajj ayat 78).

Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa melempar jumrah dengan cara diwakilkan karena adanya kesulitan diperbolehkan.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Editor :
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini