Gamelan Jadi Media Terapi Anak Difabel Bukan Cuma Bunyi-bunyian

Sunardi
Kamis 16 Maret 2023, 20:22 WIB
Ilustrasi main gamelan (Sumber : freepick.com)

Ilustrasi main gamelan (Sumber : freepick.com)

LABVIRAL.COM - Panti Asuhan Bina Siwi di Pajangan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, memiliki cara kreatif untuk menyalurkan jiwa seni anak asuhnya. Di panti asuhan itu, anak-anak difabel dilatih bermain musik gamelan.

Mereka ada yang tunanetra, tunarungu, tunawicara, tunagrahita, dan tunadaksa. Hoedhoed berkunjung ke Bina Siwi yang mengasuh anak difabel sebanyak 39 orang ini. Hampir semua dari mereka bermain musik gamelan.

Baca Juga: Ketika Dangdut Jadi Musik Paling Diminati di YouTube

Lantas kenapa gamelan dipilih untuk dimainkan di Bina Siwi?

Musik memiliki banyak manfaat bagi penyandang disabilitas. Misalnya, musik dapat membantu mereka merasa lebih tenang, serta meningkatkan perasaan dan kualitas hidupnya.

Musik dapat digunakan sebagai alat terapi untuk membantu mereka meningkatkan koordinasi motorik, konsentrasi, dan memori. Bahkan, bagi beberapa orang difabel, musik juga dapat menjadi media untuk mengekspresikan perasaan dan emosi yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Baca Juga: Tak Hanya Rizky Febian, Lima Anak Artis Ini Pilih Jadi Penyanyi

Musik gamelan sebagai terapi

Musik memang bisa menjadi media terapi, termasuk gamelan. Pelatih musik gamelan Bina Siwi, Didik Krismiyanto menjelaskan bahwa musik gamelan yang dipelajari anak difabel adalah terapi untuk melatih motorik.

"Anak-anak yang tuna rungu itu melatih untuk mendengarkan angka not 1, dengan sering dipukul itu pernah ditanya sama guru, jadi lama-lama ada dengungan meski kecil. Ada kemungkinan dengan memainkan alat-alat musik itu anak-anak bisa merasakan bunyinya apa, terutama untuk anak tuna rungu. Itu sebagai alat terapi," kata Didik.

Dampak baik dari bermain musik gamelan dirasakan oleh anak difabel. Terutama mereka menjadi lebih gembira dan mudah mengendalikan emosi.

Dosen Pendidikan Luar Biasa Universitas Negeri Yogyakarta Nurdayati Praptiningrum menyatakan jika bermain musik memiliki banyak manfaat bagi anak difabel. Jika dikembangkan hal itu juga bisa menjadi profesi.

"Jadi, kalau sudah ada minat sejak awal, dikembangkan jadi potensi akan bisa. Bahkan, anak tunarungu pun yang dia tidak bisa mendengar, tapi bermain musik tetap bisa," terangnya.

Lebih lanjut, Nurdayanti menjelaskan jika dengan memainkan musik secara teratur maka akan berpengaruh terhadap sensori anak difabel. Mereka juga akan lebih nyaman dalam mengelola emosi.

"Nah, itu bagi anak-anak yang mengalami hambatan seperti itu akan secara tidak langsung seperti ada terapi. Jadi, hambatan atau permasalahan yang dialami oleh si ABK akan sedikit demi sedikit berkurang. Dan, anak bisa diarahkan dengan musik itu," kata Nurdayanti.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Editor :
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini