"Atau Presiden bisa cawe cawe menghentikan Moeldoko Gate, KSP Moeldoko sedang membegal, sedang mencopet partai Demokrat. Melanggar prinsip organisasi, melanggar kebebasan berekspresi dan berserikat. Jokowi sangat punya Otoritas untuk menghentikan KSP Moeldoko untuk berhenti mencopet membegal Partai Demokrat," tuturnya.
Selain itu, Denny menyebut seharusnya Presiden Jokowi bisa cawe-cawe untuk menghentikan Dinasti dalam keluarganya di Solo.
Baca Juga: Rendy Kjaernett Pamer Gendong Anak Ketiga, Perselingkuhan Dimaafkan Lady Nayoan?
"Putra Presiden Jokowi Kaesang dan Gibran sebenarnya sudah dilaporkan ke KPK oleh Ubaidillah Badrun. Di mana di situ ada dugaan tindak pidana korupsi," katanya.
"Modal yang disertakan dalam usaha anak-anak tersebut tidak akan diberikan kalau dia bukan anak Presiden. Ini trading influences atau minimal suaplah. Presiden bisa dengan mudah menghentikan itu. Menghentikan dinasti politiknya, menghentikan dinasti bisnisnya," kata dia lagi.
Saat Denny berunjuk rasa, Jokowi diketahui tengah berada di Sydney untuk kunjungan kerja.
Baca Juga: Wulan Guritno dan Sabda Ahessa Putus?
"Sebenarnya ini bukan hanya Dinasti politik, Kaesang ada di Depok, Gibran sudah di Solo, menantunya sudah di Medan. Tapi ini juga Dinasti bisnis, ini dugaan tindak pidana korupsi yang kasat mata. Yang ada di depan kita," ujarnya.
"Presiden Jokowi sedang di Sydney, kita melakukan demonstrasi damai ini di tengah Kota Melbourne ini dengan mengingatkan Jokowi don't cawe cawe stop dynasti. Jokowi jangan masuk menyebabkan Pemilu 2024 tidak jujur dan tidak adil. Stop Dinasti politik dan bisnis anak anaknya," tukasnya.
Postingan Denny di Facebook mendapat beragam komentar dari netizen. Banyak pihak yang mendukungnya.