Mengenal Antraks, Penyakit yang Menjangkiti Puluhan Warga Gunungkidul Yogyakarta

Annisa Fadhilah
Rabu 05 Juli 2023, 18:05 WIB
Mengenal Antraks, Penyakit yang Menjangkiti Puluhan Warga Gunungkidul Yogyakarta (Sumber : freepik.com)

Mengenal Antraks, Penyakit yang Menjangkiti Puluhan Warga Gunungkidul Yogyakarta (Sumber : freepik.com)

LABVIRAL.COM - Kasus antraks dilaporkan telah menjangkiti puluhan warga Kelurahan Candirejo, Kapanewon Semono, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Apa itu penyakit antraks? berbahayakah?

Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, satu orang dilaporkan meninggal dunia akibat antraks. Sementara Data Kementerian Kesehatan menunjukkan jumlah warga yang meninggal sebanyak tiga orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty menuturkan, kasus ini bermula ketika warga menyembelih dan mengonsumsi sapi yang sudah mati.

Baca Juga: Nama Yenny Wahid Trending Topik Twitter, Kandidat Kuat Cawapres Anies Baswedan, Yuk Intip Latar Belakangnya

"Dia (warga yang meninggal) ikut menyembelih dan mengkonsumsi. Sapinya kondisinya sudah mati lalu disembelih," kata Dewi kepada wartawan dikutip pada Rabu (5/7/2023).

Warga yang meninggal itu dibawa ke RSUP Sardjito pada Sabtu (1/4/2023). Pihak Dinkes Gunungkidul baru menerima laporan adanya warga meninggal di RSUP Sardjito pada Senin (4/7/2023).

Menerima laporan itu, Dinkes Gunungkudul bersama Satgas One Health dari Kapanewon Semanu langsung bergerak untuk melakukan penelusuran.

Baca Juga: KKB Belum Bebaskan Pilot Susi Air, Minta Tebusan Rp5 Miliar hingga Jokowi Rahasiakan Upaya Pemerintah

Dari hasil penelusuran, sebanyak 125 orang diketahui melakukan kontak langsung dengan hewan ternak yang mati karena antraks. Setelah dilakukan pemeriksaan, Dewi menyebutkan, sekitar 85 orang dinyatakan positif antraks.

 "18 orang yang bergejala mulai dari luka, ada yang diare hingga pusing," jelas dia.

Kendati demikian, tidak ada warga lain yang harus dirawat di rumah sakit karena gejala antraks.

Baca Juga: Jesus Revolution, Film yang Mengangkat Kisah Inspiratif, Gerakan Yesus di Masa Lampau

Sebenarnya apa itu penyakit Antrak yang menyerang warga Kabupaten Gunungkidul?

Antraks adalah penyakit bakterial bersifat menular akut pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. 

Antraks bermakna "batubara" dalam bahasa Yunani, istilah ini digunakan karena kulit para korban berubah hitam.

Baca Juga: 4 Informasi Sesat, Amien Rais Dalang Al Zaytun hingga Polri dan TNI Siap Kerahkan Pasukan Buat Tangkap Penjegal Anies Baswedan Nyapres

Antraks sering menyerang herbivora liar dan yang telah dijinakkan. Penyakit Antraks bersifat zoonosis yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya, tetapi tidak dapat ditularkan antara sesama manusia.

Penyebab Antraks

SapiSapi

Berdasarkan cara penyebarannya, penyebab antraks dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:

Antraks Kulit

Seseorang yang memiliki luka terbuka pada permukaan kulit bisa, dengan mudah terpapar bakteri penyebab antraks dari hewan herbivora.

Bakteri tersebut bisa berasal dari bulu, kulit, daging, maupun daging hewan herbivora yang telah terinfeksi.

Antraks jenis ini tergolong tidak berbahaya dan biasanya baru mulai berkembang antara 1 hingga 7 hari setelah seseorang terkena paparan.

Antraks Pencernaan

Selanjutnya adalah antraks pada pencernaan, yang muncul saat seseorang mengonsumsi daging hewan yang telah terinfeksi. Bakteri akan memasuki saluran pencernaan dan menginfeksi saluran cerna sejak 1 hingga 7 hari setelah paparan terjadi.

Baca Juga: Penyebab dan Gejala Penyakit Asma pada Anak

Antraks Pernapasan

Antraks pernapasanpaling berbahaya. Seseorang bisa terkena antraks pernapasan, apabila menghirup spora yang berasal dari bakteri antraks, misalnya saat sedang memroses kulit atau bulu dari hewan ternak antraks. Infeksi biasanya baru akan berkembang setelah 7 hari sampai 2 bulan setelah paparan terjadi.

Faktor Resiko Antraks

SapiSapi

Selain itu, beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami antraks antara lain:

  • Banyak melakukan aktivitas di lokasi yang memiliki riwayat penyakit antraks atau menjadi habitat bakteri penyebab antraks.
  • Punya pekerjaan yang berkaitan dengan proses hewan ternak, seperti memroses bulu, kulit, maupun daging dari hewan ternak atau mengurus hewan ternak.
  • Melakukan penelitian terhadap penyakit antraks di laboratorium.
  • Punya pekerjaan sebagai dokter hewan, terlebih yang menangani masalah kesehatan pada hewan ternak.
  • Hingga kini, belum ada studi yang berhasil membuktikan bahwa penyakit antraks bisa menular dari seseorang ke orang lain.

Meski begitu, tetap saja ada kemungkinan bahwa seseorang yang melakukan kontak langsung dengan pengidap antraks yang memiliki luka bisa turut terinfeksi.

Gejala Antraks

perawatan sapi

Gejala antraks tidak sama pada setiap orang, tergantung pada cara infeksi bakteri ke dalam tubuh manusia. Beberapa gejala antraks berdasarkan cara penularannya adalah sebagai berikut:

Antraks Kulit

Jenis antraks ini mengakibatkan munculnya banyak benjolan pada permukaan kulit yang diikuti dengan rasa gatal. Benjolan paling sering terlihat pada area leher, lengan, dan wajah.

Benjolan bisa berubah menjadi borok dengan warna kehitaman, tetapi tidak disertai rasa nyeri.

Antraks Pencernaan

Sementara itu, gejala antraks yang menyerang saluran pencernaan, mengalami gejala  mual dan ingin muntah, sulit menelan, tenggorokan terasa sakit, penurunan nafsu makan, sakit perut, demam, sakit kepala, dan adanya benjolan pada bagian leher.

Saat kondisi memburuk, pengidap bisa mengalami diare bahkan buang air besar berdarah.

Antraks Pernapasan

Tanda dan gejala awal dari antraks yang menyerang saluran pernapasan mirip dengan penyakit flu biasa, seperti tubuh demam, nyeri saat menelan, nyeri pada otot, dan tubuh mudah mengalami kelelahan. Beberapa gejala lanjutannya yaitu sesak napas hingga mengalami syok.

Baca Juga: 2 Doa agar Terhindar dari Penyakit Ain Menurut Rasulullah

Pengobatan Antraks

perawatan sapi

Pengobatan penyakit antraks efektif dan maksimal jika dilakukan sesegera mungkin. Dokter biasanya akan memberikan beberapa jenis antibiotik guna memaksimalkan efektivitas pengobatan antraks.

Sementara itu, tingkat keberhasilan pengobatan biasanya bergantung pada usia, kondisi kesehatan pengidap, dan luas area tubuh yang mengalami infeksi karena antraks.

Pencegahan Antraks

suntik vaksinsuntik vaksin

Penyakit antraks bisa dicegah dengan mudah, caranya tentu saja menghindari berbagai faktor yang meningkatkan risiko atau menjadi penyebabnya, antara lain:

  • Memastikan daging yang hendak dikonsumsi sudah dibersihkan dan dimasak hingga matang sepenuhnya.
  • Jangan memakan daging dari hewan ternak yang sudah mati tanpa penyembelihan, atau sudah mati sebelum disembelih.
  • Melakukan vaksin antraks, terlebih jika berada di kawasan risiko penularan masalah kesehatan ini.
  • Menghindari kontak langsung dengan hewan ternak yang terinfeksi penyakit antraks.

Kapan Harus ke Dokter

dokter hewan

Antraks adalah masalah kesehatan yang jarang terjadi di Indonesia. Namun, jika bekerja pada area yang sangat memungkinkan terjadinya paparan bakteri penyebab antraks, sebisa mungkin lakukan vaksinasi untuk tindakan pencegahan.

Semoga informasi mengenai penyakit antraks, yang sudah menimpa di daerah Gunungkidul, Yogyakarta bisa jadi informasi untuk mencegah penyakit antraks.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Editor :
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini