47,4 Persen Rakyat Indonesia Tidak Setuju Pindah Ibu Kota, Alasannya Jakarta Masih Layak

Zahwa Elia Azzahra
Senin 10 Juli 2023, 20:14 WIB
Sebagian rakyat Indonesia menganggap Jakarta masih layak menjadi Ibukota berdasarkan survei LSI Denny JA (Sumber : Instagram/jakarta_tourism)

Sebagian rakyat Indonesia menganggap Jakarta masih layak menjadi Ibukota berdasarkan survei LSI Denny JA (Sumber : Instagram/jakarta_tourism)

LABVIRAL.COM - Lembaga survei LSI Denny JA merilis hasil survei terbarunya Juli 2023 terkait penilaian publik terhadap proyek Ibu Kota Negara (IKN).

LSI Denny JA melakukan survei pada 30 Mei sampai 12 Juni 2023. Survei menggunakan 1.200 responden dengan teknik wawancara tatap muka.

Metode Survei LSI Denny JA adalah Multistage Random Sampling. Margin of Error survei kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA, Publik yang Percaya DPR Paling Banyak Pilih Ganjar Pranowo

Hasil survei LSI Denny JA menunjukan, 64,3 persen Rakyat Indonesia pernah mendengar informasi bahwa pemerintah dan DPR RI telah menyetujui Undang Undang Ibukota Negara (IKN) yang akan memindahkan ibukota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

  • Pernah mendengar (64,3 persen)
  • Tidak pernah mendengar (29,1 persen)
  • Tidak menjawab pertanyaan (7,6 persen)

Setuju Pindah ke IKN?

Persetujuan publik terhadap perpindahan ibukota sebesar 47,4 persen. Sedangkan yang tidak setuju mencapai 43,7 persen. Sisanya 9 persen belum menentukan jawaban.

Responden yang menjawab setuju lantas diberikan pertanyaan lanjutan terkait alasannya.

Baca Juga: Survei LSI Denny JA Membuktikan, TNI Paling Dipercaya Publik, Polisi hingga DPR?

Mengapa Setuju Pindah IKN?

Sebanyak 30,4 persen setuju ibukota dipindahkan karena kebijakan tersebut mengurangi beban Jakarta dan Jabodetabek yang sudah padat penduduk.

  • Mengurangi beban Jakarta dan Jabodetabek yang sudah padat penduduk (30,4 persen)
  • Mendorong pemerataan dan pembangunan di luar pulau Jawa (28,8 persen)
  • Ikut kebijakan pemerintah (16,7 persen)
  • Mengurangi masalah kemacetan dan banjir Jakarta (14,6 persen)
  • Punya Ibukota yang berada di tengah, mudah dijangkau dari semua wilayah... (7,4 persen)
  • Lainnya (1,6 persen)
  • Belum tentukan jawaban (0,5 persen).

Baca Juga: Survei LSI Denny JA Juli 2023, Elektabilitas Capres 2024, Ganjar Sempat Memimpin, Kini Dilibas Prabowo Subianto

Mengapa Tidak Setuju Pindah IKN?

Responden yang tidak setuju pindah ke IKN juga diminta memberikan alasan. Hasilnya;

  • Jakarta masih layak menjadi Ibukota (36,7 persen)
  • Pemborosan anggaran negara (33 persen)
  • Calon Ibukota negara baru belum layak dan lokasinya tidak strategis (9,5 persen)
  • Pindah Ibukota bukan prioritas (7,7 persen)
  • Hanya untuk kepentingan kelompok tertentu saja (3,2 persen)
  • Lainnya (6,6 persen)
  • Belum tentukan jawaban (3,3 persen)

"Kelayakan Jakarta dan pemborosan anggaran, merupakan dua alasan tertinggi publik tidak setuju pemidahan ibukota," tulis LSI Denny JA dalam rilisnya dikutip Labviral.com pada Senin, 10 Juli 2023.

Baca Juga: Dekopin Disomasi Gegara Belum Bayar Utang Kegiatan Harkopnas ke-75

Prabowo Subianto

Dalam survei LSI Denny JA, publik yang setuju pindah IKN paling banyak memilih Prabowo Subianto sebagai presiden.

  • Prabowo Subianto (39,3 persen)
  • Ganjar Pranowo (37,7 persen)
  • Anies Baswedan (14,0 persen)
  • Belum tentutakan pilihan (9,0 persen)

Anies Baswedan

Publik yang menyatakan tidak setuju pindah IKN paling banyak memilih Anies Baswedan sebagai presiden.

  • Anies Baswedan (34,3 persen)
  • Ganjar Pranowo (32,5 persen)
  • Prabowo Subianto (24,9 persen)
  • Belum tentukan pilihan (8,3 persen)

Baca Juga: 10 Contoh Akulturasi Budaya di Indonesia Lengkap dengan Penjelasannya

Elektabilitas Capres 2024

Survei LSI Denny JA menyimpulkan bahwa elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di posisi tertinggi melibas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Elektabilitas Prabowo Subianto mencapai 34,3 persen, disusul Ganjar Pranowo 32,7 persen dan Anies Baswedan 22,1 persen.

Responden yang belum menentukan pilihan mencapai 10,9 persen.

Baca Juga: Isu Istri Selingkuh, Jeje Govinda Janji Menjaga Nama Baik dan Melindungi Istrinya Syahnaz Sadiqah

Tren Elektabilitas Capres 2024

Pada Januari 2023, elektabilitas Prabowo Subianto berada di posisi kedua, kalah dengan Ganjar Pranowo. Sedangkan Anies Baswedan diurutan paling bawah.

  • Prabowo Subianto (25,4 persen)
  • Ganjar Pranowo (37,8 persen)
  • Anies Baswedan (22,1 persen)
  • Belum tentukan pilihan (14,7 persen)

Elektabilitas Prabowo Subianto melesat signifikan pada Mei 2023. Dia berhasil menyusul Ganjar Prabowo yang sebelumnya di posisi pertama pada Januari 2023. Sedangkan elektabilitas Anies masih paling bawah, bahkan menurun jika dibanding Januari 2023.

  • Prabowo Subianto (33,9 persen)
  • Ganjar Pranowo (31,9 persen)
  • Anies Baswedan 20,8 persen)
  • Belum tentukan pilihan (13,4 persen)
Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini