Bahkan Nezar menjadi salah satu dari 13 aktivis yang diculik pada masa Orde Baru. Setelah dibebaskan, Nezar berkecimpung menjadi relawan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS).
Setelah Reformasi, Nezar mulai menekuni dunia jurnalistik seperti ayahnya. Kariernya dimulai dari menjadi jurnalis majalah mingguan Tempo pada 1999 sampai 2008.
Setelah itu, Nezar ikut mendirikan portal berita daring viva.co.id. Dia berkecimpung di sana pada 2008 sampai 2014.
Nezar kemudian menjadi wakil pemimpin redaksi CNN Indonesia Digital pada 2014 sampai 2015.
Karier jurnalistik Nezar berlanjut hingga menjabat sebagai Pemimpin Redaksi The Jakarta Post pada 2015 sampai 2020.
Dia juga pernah terpilih sebagai Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) periode 2008 sampai 2011. Nezar juga pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Pers periode Maret 2016 sampai Juni 2019. Dia juga aktif sebagai Anggota Dewan Etik di Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI).
Nezar juga pernah menjabat sebagai Direktur Kelembagaan PT Pos Indonesia (Persero) sejak 23 September 2020-25 April 2022, dan Komisaris Utama PT Dapensi Trio Usaha pada 31 November 2021-13 Juni 2022.
Baca Juga: Daftar Menteri dan 5 Wakil Menteri Baru yang Dilantik Jokowi
Setalah itu, dia diangkat menjadi Staf Khusus V Menteri BUMN bidang Media sejak 7 Juni 2022, yang kemudian diangkat jadi Wamenkominfo di Juli 2023.
Fakta-fakta Nezar Patria
Nezar Patria