Baca Juga: 5 Ayat Al-Qur'an tentang Perintah Berkurban saat Idul Adha
Ayat di atas menegaskan bahwa kitab suci Al-Qur'an bukan bacaan yang sembarangan, melainkan wajib dimuliakan. Jangan sampai ketika ayat suci dibaca, kita malah enggan mendengar atau mengganggunya.
Berdasarkan ayat itu pula bisa dipahami bahwa pahala mendengarkan Al-Qur'an bisa mendatangkan rahmat (kasih sayang) dari Allah Swt. Lebih jauh, seseorang akan mendapat hidayah juga bisa karena ayat Al-Qur'an yang dibaca orang lain.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, Nabi Muhammad saw pernah memerintahkannya untuk membaca Al-Qur'an.
Baca Juga: Makna Sifat Allah Ar Rauf Lengkap dengan Dalilnya dalam Al-Qur'an
Ibnu Mas’ud menjawab, “Ya Rasulullah, saya membaca Al-Qur'an di depan engkau, padahal Al-Qur'an diturunkan kepada engkau."
Kemudian Nabi saw menimpalinya, “Aku senang mendengarkan Al-Qur'an dari bacaan orang lain." Kemudian Ibnu Mas’ud membaca Surah An-Nisa sampai ayat 41, dan Nabi saw menangis di penghujung ayat itu." (HR. Bukhari).
Pahala mendengarkan Al-Qur'an yang dibaca orang lain juga tercantum dalam Surah Shad ayat 29.
كِتَٰبٌ أَنزَلْنَٰهُ إِلَيْكَ مُبَٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوٓا۟ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ
Kitābun anzalnāhu ilaika mubārakul liyaddabbarū āyātihī wa liyatażakkara ulul-albāb.