Meski begitu, berdasarkan catatan I-Tsing berdirinya kerajaan Sriwijaya diperkirakan sekitar tahun 671 Masehi. Angka 682 tertulis pada tanda di Prasasti Kedukan Bukit, yang memberi tahu bahwa nama raja yang memerintah saat itu adalah Dapunta.
Baca Juga: Cara Menghapus Virus Chromium Secara Permanen di Laptop dan PC
Sementara, dalam Prasasti Kota Kapur tertulis Sriwijaya telah menguasai daerah, di antaranya Lampung, Belitung, Sumatera Selatan dan Pulau Bangka.
Selain itu, tulisan tersebut menceritakan perjalanan militer ke Pulau Jawa dengan tujuan menaklukkan kerajaan di sana. Jika mengacu pada tahun ini, ekspedisi ini dilakukan bersamaan dengan runtuhnya beberapa kerajaan penting Jawa seperti Kalingga dan Tarumanegara.
Wilayah Kerajaan Sriwijaya
Berdasarkan Prasasti Kedukan Bukit, Sriwijaya pertama kali terletak di tepi Sungai Musi di Palembang.
Sedangkan menurut teori Palembang yang diprakarsai oleh Coedes dan Pierre Yvs Manguin, ada daerah lain selain Palembang yang diyakini sebagai pusat kerajaan Sriwijaya, antara lain Muara Taku di dekat Sungai Kampar di Riau dan Muaro Jambi di dekat Sungai Batanghari Muaro Jambi.
- Srijayanasa (Dapunta Hyang) (671)
- Sri Indrawarman (Shih Li T’o Pa Mo) (708)
- Rudra Vikraman (Lieou Teng Wei Kong) (728)
- Sri Maharaja WisnuDharmmatunggadewa (775)
- Rakai Panangkaran (778)
- Samaragrawira (782)
- Samaratungga (792)
- Balaputradewa (856)
- Sri Udayaditya Warmadewa
- Hie-tche (Haji)
- Sri Caudamani Warmandewa
- Sri Mara Vijayottunggawaran
- Sumatrabhumi
- Sangrama Vijayottunggawaran
- Rajendra Dewa KulottunggaTi-hua-ka-lo
- Rajendra II
- Rajendra III
- Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa
- Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa
- Srimat Sri Udayadityawarma Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa.
Baca Juga: Tidak Tahan Dikritik Balik Soal Bajingan Tolol, Rocky Gerung Berikan Klarifikasi
Kejayaan Sriwijaya
Kejayaan kerajaan Sriwijaya dicapai pada masa pemerintahan Balaputradewa. Balaputradewa adalah putra Samaratungga dari Dinasti Syailendra yang memerintah Jawa Tengah dari tahun 812 hingga 824 Masehi.
Balaputradewa menjalin hubungan dengan raja India Dewapaladewa. Prasasti Nalanda (860) menyebutkan bahwa Balaputradewa meminta Raja Benggala Dewapaladewa untuk membangun hunian bagi para pelajar dan pendeta Sriwijaya yang belajar di Nalanda.