"Lalu saya dengan Mas Ganjar, misalnya ya, itu dekat sebagai teman, karena komunitas kita sama. Lalu kemudian suami saya juga di UGM. Jadi temannya Mas Ganjar, sebagai juga teman kami, teman main jadinya," tutur Yenny.
"Lalu dengan Pak Prabowo, suami saya dulu di Gerindra," tukasnya.
Baca Juga: 3 Bahaya Minum Teh Usai Makan dan Waktu yang Tepat Meminumnya
Profil Yenny Wahid
Latar Belakang
Yenny Wahid adalah seorang aktivis kemanusiaan, pengamat politik, dan penulis Indonesia. Ia adalah putri dari sejarawan dan tokoh politik Indonesia, Abdurrahman Wahid, yang juga pernah menjadi Presiden Indonesia.
Perempuan yang memiliki nama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh ini akrab disapa sebagai Yenny Wahid, putri kedua Gus Dur dan Sinta Nuriyah.
Yenny Wahid merupakan perempuan kelahiran Jombang, Jawa Timur, 29 Oktober 1974. Dia menamatkan pendidikan jenjang S1 di Universitas Trisakti Jakarta.
Yenny Wahid kemudian melanjutkan studinya di kampus Harvard Kennedy School, Amerika Serikat.
Di kampus beken kelas dunia itu, Yenny memperoleh gelar master dalam bidang administrasi publik.
Setelah kembali ke Indonesia, Yenny Wahid mulai terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan kemanusiaan, terutama yang berkaitan dengan hak-hak perempuan dan anak-anak serta politik.
Gen darah 'hijau' Nahdlatul Ulama
Menyandang nama 'Wahid' tentu adalah tanggungjawab yang besar. Yenny Wahid adalah penerus dari Gus Dur, salah satu Presiden Republik Indonesia dan pesohor Nahdlatul Ulama, salah satu organisasi keagamaan Islam terbesar di Indonesia.