Pemain muda yang sangat potensial ini sukses memasuki dunia esports Call of Duty dan berkompetisi di bawah bendera Atlanta FaZe sejak 2019. Baru berusia 22 tahun, ia digambarkan sebagai pemain yang ditakuti oleh pemain lain terutama dalam skenario satu lawan satu.
Cellium dianggap sebagai pemain yang sangat taktis, dan keterampilannya dengan hampir semua senjata dalam game hampir tak tertandingi oleh lawan-lawannya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Cell (sapaan akrabnya) telah berhasil meraih MVP beberapa kali dan menemukan dirinya masuk dalam tim All-Star di CDL.
Baca Juga: 8 Game Balap Sepeda Terpopuler di Android
3. Anthony "Shotzzy" Cuevas-Castro
Bergabung dengan tim OpTic Texas, Shotzzy adalah pemain tersohor dalam game Call of Duty League dan baru berusia 21 tahun. Meski sangat muda, tetapi ia sudah berhasil menjadi juara dunia multi-platform.
Berkat keterampilannya, Shotzzy mendapat julukan sebagai King of Movement (Raja Pergerakan), memanfaatkan bakat FPSnya yang tak terbantahkan.
Ia telah mewakili tim OpTic Texas sejak datang melalui merger Dallas Empire pada tahun 2021, dan dia telah menyebut organisasi tersebut sebagai rumahnya.
Baca Juga: 8 Fakta Menarik Starfield, Game Baru Eksplorasi Ruang Angkasa yang Seru
4. Thomas "Scrappy" Ernst
Pemain Call of Duty League ini menjadi pesaing pendatang baru bagi lawan-lawannya dan berhasil menunjukkan debut manis yang fenomenal. Hanya saja, ia memiliki kepribadian yang agresif dan terkadang bermulut kotor serta menghasut.
Bergabung dengan tim Toronto Ultra, ia berperan penting dalam tim dan sukses mendapatkan $200,000 chip pertama, hanya beberapa bulan setelah memasuki dunia COD.