Pendiri Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi mengatakan pada survei kali ini Prabowo masih unggul dibandingkan Anies dan Ganjar. Sementara, Anies dan Ganjar masih terpaut dalam margin of error.
"Kalau kita lihat berdasarkan margin of error Prabowo unggul signifikan dibanding Ganjar dan Anies, jangan lupa margin of error +- 2,9, sementara Mas Anies dan Ganjar perbedaannya dalam margin of error," kata Burhanuddin dalam rilis survei virtual, Minggu (12/11/2023).
"Jadi berdasarkan survei hari ini kemungkinan masih terbuka dua putaran tetapi putaran kedua kalau itu terjadi dengan asumsi Pak Prabowo tidak berhasil menaikkan suara hingga 50%, itu diperebutkan antara Mas Ganjar dan Mas Anies," imbuhnya.
3. Elektabilitas Ganjar Turun Tajam dan Prabowo Naik
Burhanuddin mengatakan elektabilitas Ganjar turun tajam dibanding survei yang dilakukan Indikator sebelumnya. Di sisi lain, elektabilitas Prabowo mengalami kenaikan.
"Terjadi penurunan tajam Mas Ganjar diikuti oleh kenaikan suara Pak Prabowo, tetapi kenaikan Pak Prabowo tidak setajam penurunan Mas Ganjar," tutur dia.
Pada survei yang dilakukan Indikator pada 16-20 Oktober lalu, Prabowo memperoleh 37% dan Ganjar 34,8%. Burhanuddin pun menjelaskan alasan elektabilitas Prabowo tak begitu tajam di saat Ganjar turun.
"Jadi kalau misalnya betul Mas Ganjar penurunannya sejauh ini harusnya Pak Prabowo lebih tinggi lagi. Salah satunya karena pendukung lama Pak Prabowo yang pindah ke Anies, undecided juga meningkat, naik sekitar 2%," tutur dia.
"Anies terjadi peningkatan meski tak terlalu signifikan, dari 22,3 persen (awal Oktober) menjadi 23,7 persen (survei terbaru),” ujarnya.
Dia mengungkapkan survei Indikator menemukan bahwa terlihat perubahan yang besar terjadi dalam periode waktu yang sangat singkat, hanya sekitar sepekan pasca-penutupan pendaftaran capres-cawapres di KPU, yakni 25 Oktober 2023.
Prabowo dan Anies masing-masing menguat sekitar 2-3 persen, sementara Ganjar tampak menyusut hingga sekitar 8 persen.