Pasukan TNI AL melakukan pengintaian dari NUI (Normalize Unman Installation) untuk persiapan penyerangan. Tidak butuh waktu lama, pasukan elit TNI AL dengan taktis melakukan penanggulangan dan serangan dari udara, atas permukaan laut dan infiltrasi dari bawah air serta melaksanakan Rubber Duck operation (RDO) untuk mengepung dan mengatasi situasi di MT Sanga-Sanga dan anjungan lepas pantai (oil rig) Sepinggan.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan infrastrukur energi merupakan objek vital nasional yang harus mendapat pengamanan ketat sehingga dalam pelaksanaannya Pertamina menggandeng sejumlah stakeholder. Fadjar menambahkan, “Menjaga ketahanan energi nasional sama pentingnya dengan menjaga kedaulatan bangsa, sehingga TNI dan Polri menjadi garda terdepan dalam menjaga aset Pertamina di seluruh Indonesia.”
Kepala Sataf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali, yang diwakili oleh Panglima Komando Armada RI (Pangkoarmada RI) Laksamana Madya TNI Heru Kusmanto dalam keterangan persnya mengatakan,”Latihan ini dilaksanakan di perairan Balikpapan karena Balikpapan merupakan tempat eksplorasi yang paling besar di Indonesia, nanti kita juga akan menrencanakan latihan di tempat lain seperti di Indramayu, Plaju juga merupakan obyek vital Nasional yang cukup besar dan juga Sungai Gerong.”
Selain itu menurut Senior Vice President (SVP) HSSE Pertamina bapak Lelin Eprianto, latihan ini uji Holding dan Sub Holding yang saat ini diuji secara layaknya situasi sebenarnya, di Balikpapan ada beberapa Subholding, yaitu mulai dari pencarian sumber, pengolahan, penyaluran dan pengangkutan. Sehingga penting untuk diketahui kesiapannya dalam menghadapi kondisi darurat.
Dalam berbagai kesempatan Kasal Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali telah menegaskan bahwa, TNI AL terus memfokuskan diri untuk mencapai kekuatan yang siap dioperasionalkan dalam bentuk kesiagaan dan kesiapan yang tinggi. ”Prajurit yang terlatih, modernisasi dan pemeliharaan serta perawatan Alutsista harus memiliki hasil nyata yakni prajurit dan Alutsista yang siap dioperasionalkan dan siap digelar setiap saat sesuai kebutuhan operasi,” tandasnya.