LABVIRAL.COM - Ustadz Adi Hidayat menjelaskan hukum dalam Islam berwudhu di dalam toilet yang menjadi pertanyaan banyak orang.

Ustadz Adi menjelaskan bahwa idealnya tempat wudhu dipisah dari toilet. Sebab ketika berwudhu kita menyertakan kalimat-kalimat thayyibah.

Kalimat thayyibah merupakan permohonan-permohonan (doa) dalam kebaikan ataupun menyebut asma-asma yang mulia.

Baca Juga: Doa Abis Wudhu Sesuai Sunnah, Arab, Latin dan Terjemahan

"Nah itu kan umumnya tidak diutarakan saat kita berada di dalam toilet ya," tutur Ustadz Adi sebagaimana dikutip dari channel Youtube Adi Hidayat Official, Jumat, 1 Maret 2024.

Ustadz Adi mengatakan, toilet pada dasarnya dibuat untuk menyalurkan atau membuang hadas, baik yang sifatnya kecil maupun besar.

"Sedangkan kalimat-kalimat thayyibah sangat tidak disukai diungkapkan dalam keadaan-keadaan kita masuk toilet," katanya.

Baca Juga: Benarkah Ragu-ragu Bisa Membatalkan Wudhu? Simak Penjelasannya di Sini

"Karena itu saat masuk toilet kita akan berdoanya, doa memohon lindungan kepada Allah dari godaan-godaan setan yang berkumpul di tempat-tempat yang buruk, ya seperti toilet," imbuhnya.

Kendati begitu, bila memang dalam kondisi tidak memungkinkan dan hanya ada toilet untuk berwudhu maka tidak akan menjadi masalah. Namun, kalimat-kalimat thayyibah yang mengiringi saat berwudhu diucapkan dalam hati.

"Kondisi-kondisi yang mendesak itu, kondisi-kondisi yang tidak biasa itu membolehkan," jelasnya.

Baca Juga: Cara Menyentuh Kemaluan tapi Tidak Membatalkan Wudhu, Apakah Diperbolehkan?

Terkait hukum berwudhu di toilet, Ustadz Adi menyatakan tidak ada dalil yang spesifik mengharamkan.

"Jadi kalau tidak ada tempat lain dan menjadikan Anda berwudhu misalnya menyatu dengan toilet di dalamnya ada toilet maka kalimat-kalimat thayyibah cukup dalam hati, tidak perlu diungkapkan di lisan," tukasnya.