Bisnis: Dalam konteks bisnis, SK digunakan untuk menyampaikan keputusan manajemen atau dewan direksi perusahaan. Ini bisa termasuk penetapan kebijakan perusahaan, penunjukan manajer atau pimpinan, atau penetapan perubahan struktur organisasi.
Hukum: Dalam lingkup hukum, SK digunakan sebagai bukti tertulis atau perintah resmi dalam proses hukum. Ini bisa berupa penetapan pengadilan, putusan arbitrase, atau perintah dari otoritas hukum yang berwenang.
Organisasi Non-profit: Di organisasi non-profit atau masyarakat sipil, SK digunakan untuk menyampaikan keputusan atau instruksi dari dewan pengurus atau komite organisasi. Ini bisa termasuk penetapan kebijakan, pengangkatan petugas, atau penetapan tugas khusus.
Baca Juga: Integritas Itu Apa? Pahami Sifat-sifatnya, Peran, dan Mengembangkannya
Isi dan Format SK
Meskipun format dan konten SK dapat bervariasi tergantung pada konteks penggunaannya, ada beberapa elemen umum yang biasanya terdapat dalam sebuah SK:
-
Judul: SK biasanya memiliki judul yang mencerminkan sifat keputusan atau instruksi yang terkandung dalam dokumen tersebut.
-
Nomor dan Tanggal: SK biasanya dilengkapi dengan nomor identifikasi unik dan tanggal penerbitan untuk kejelasan dan referensi di masa mendatang.
-
Pihak yang Berwenang: SK mencantumkan pihak atau badan yang berwenang mengeluarkan keputusan tersebut, seperti pejabat pemerintah, manajer perusahaan, atau dewan pengurus organisasi.
-
Penerima atau Sasaran: SK juga menentukan penerima atau sasaran keputusan yang diambil, seperti individu, kelompok, atau organisasi yang terpengaruh oleh keputusan tersebut.
-
Isi Keputusan: Bagian terpenting dari SK adalah isi keputusan itu sendiri, yang mencakup deskripsi keputusan, alasan di baliknya, dan instruksi atau tindakan yang diperlukan.