Labviral.com - Program BAZNAS Microfinance Desa (BMD) mengantarkan Irwan, pedagang Es Pisang Ijo di Matraman, Jakarta Timur, meraih omzet Rp21 juta per bulan, melonjak tiga kali lipat dari sebelumnya.
Bantuan modal dan pendampingan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI ini menjadi kunci keberhasilan usahanya.
“Kami sangat bangga melihat keberhasilan Irwan dalam mengembangkan usahanya. Program bantuan ini merupakan bagian dari upaya Baznas dalam mendorong kemandirian ekonomi para mustahik,” ujar Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, MA, di Jakarta, Selasa (15/4/2025).
“Kami ingin memastikan bahwa setiap bantuan yang diberikan tidak hanya sekadar bantuan finansial yang sesaat, tetapi juga pendampingan berkelanjutan agar usaha mereka dapat terus tumbuh dan berkembang,” tambahnya, merujuk keterangan di situs resmi Baznas.
Baca Juga: BPKH Rencanakan Survei Layanan Keuangan Haji 2025, Kemenag Dorong Riset Berbasis Data
Irwan, pemilik Es Pisang Ijo Gendut, menceritakan perjuangannya.
“Dulu pendapatan belum menentu. Sekarang, alhamdulillah, omzet saya bisa sampai Rp21 juta per bulan. Saya juga bisa buka cabang kedua di Pasar Jangkrik, tepat di depan Masjid Al-Sawab,” kata dia.
Awalnya, Irwan hanya menjual 15–25 porsi per hari dengan omzet Rp300 ribu. Pandemi Covid-19 pada 2020 nyaris memukul usahanya, tetapi bantuan sejak 2019 membantu Irwan bertahan.
“Saya mendapatkan bantuan dari BAZNAS pada tahun 2019. Tak lama berselang, pandemi Covid-19 melanda. Namun, alhamdulillah, berkat bantuan modal dan pendampingan dari BAZNAS, usaha saya tetap bisa bertahan, bahkan terus berjalan hingga sekarang,” terang Irwan.