Labviral.com - Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina mendesak pemerintah memperketat seleksi dokter spesialis, termasuk tes kejiwaan dan etika profesi.
Hal ini menyusul kasus kekerasan seksual oleh dokter anestesi di rumah sakit ternama Jawa Barat.
“Kita berharap ada efek jera. Tes-tes dan proses seleksi harus diperketat lagi sebelum mereka menjalani profesi spesialis yang sangat sensitif ini,” kata Arzeti, merujuk keterangan di situs resmi DPR, Selasa (15/4/2025).
Baca Juga: KemenPPPA Desak Hukuman Berat untuk Dokter PPDS Pelaku Pemerkosaan di RSHS Bandung
Ia menilai kasus tersebut telah merusak kepercayaan publik terhadap layanan kesehatan.
“Ini sangat mengganggu masyarakat. Saat keluarga berharap pada dokter untuk menyembuhkan, justru malah menambah beban psikologis,” tegasnya.
Arzeti meminta rumah sakit besar memperkuat pengawasan internal, dan menyebut “harus ada regulasi yang diperkuat dari sisi kesehatan, rumah sakit, hingga pendidikan dokter.”
Dokter spesialis anestesi, lanjut dia, memiliki wewenang besar, termasuk akses obat dan ruang anestesi.
“Tidak semua dokter memiliki keahlian tersebut. Mereka punya wewenang khusus dalam menangani obat-obatan, bahkan memegang akses kunci ruang anestesi,” jelas legislator PKB dari Dapil Jatim I ini.
Baca Juga: KemenPPPA Desak Hukuman Berat untuk Dokter PPDS Pelaku Pemerkosaan di RSHS Bandung
Arzeti menyayangkan tindakan keji pelaku yang menyalahgunakan keadaan kritis pasien.
“Orang tua dalam kondisi sakit tentu membutuhkan perawatan dan pengobatan yang terbaik dari dokter. Ketika kondisi pasien kritis, keluarga pasti memilih rumah sakit yang pelayanannya sudah terbukti, baik dari sisi dokter, pengobatan, dan lainnya,” ujarnya.***