Labviral.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi menegaskan perempuan harus berperan sentral dalam transisi energi untuk mencapai keadilan gender dan ekosistem energi berkelanjutan.
“Pemberdayaan perempuan dalam sektor energi, termasuk dalam ekosistem hidrogen, bukan semata soal statistik atau kuota," ujarnya, merujuk keterangan tertulis di situs resmi KemenPPPA, Jumat (18/4/2025).
"Namun, menghadirkan perspektif yang selama ini kurang terwakili, yaitu perspektif empatik, solutif, kolaboratif,” imbuh dia.
Baca Juga: DitPPA-PPO Bareskrim dan KemenPPPA Bahas Dugaan Eksploitasi Sirkus OCI
Sehari sebelumnya, dalam Kartini Hydrogen Test Drive and Talkshow di Global Hydrogen Ecosystem Summit (GHES) 2025, Jakarta Convention Center, Kamis (17/4), Arifah Fauzi menjelaskan bahwa perempuan adalah pengguna utama energi di tingkat rumah tangga.
"Dalam banyak kasus, perempuan juga menjadi korban dari krisis energi dan lingkungan. Oleh karena itu, menjadi hak sekaligus tanggung jawab kita bersama untuk memastikan perempuan tidak hanya terdampak, tetapi juga dilibatkan secara aktif dan setara sebagai bagian dari solusi,” tambahnya.
Ia menyoroti peran perempuan dalam riset, inovasi, kebijakan, dan industri energi baru terbarukan (EBT).
“Kita perlu menciptakan ruang-ruang aman dan produktif bagi perempuan untuk menyuarakan ide, mengembangkan potensi, membangun jaringan, dan mengambil peran sentral dalam setiap aspek pembangunan berbasis energi baru dan terbarukan,” ujar Arifah Fauzi.
Baca Juga: Askweni Komisi VIII DPR RI: Negara Harus Hadir Atasi Kecanduan Game Online Pada Anak