Labviral.com - Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan gerakan Green Waqf sebagai bagian dari upaya pelestarian lingkungan melalui optimalisasi potensi umat dan institusi keagamaan.
Acara bertajuk "Ekoteologi dalam Aksi: Gerakan Green Waqf untuk Pelestarian Hutan Berkelanjutan" digelar di Jakarta, Selasa (22/4/2025) malam, bekerja sama dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI) dan Muslims for Shared Action on Climate Impact (MOSAIC).
Baca Juga: Kemenag Gelar Lomba Tanam Pohon Matoa, Undang Masyarakat Unjuk Keren di Instagram
Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan, Green Waqf adalah wujud nyata ekoteologi, salah satu dari delapan Program Prioritas (Asta Protas) Kemenag.
“Wakaf hutan menyediakan oksigen yang sangat dibutuhkan makhluk hidup. Dalam Al-Qashash ayat 30 disebutkan bahwa tempat yang diberkahi adalah tempat yang memiliki pohon,” ujar Nasaruddin Umar, merujuk situs resmi Kemenag.
Dia menambahkan, fitur wakaf hutan kini tersedia di aplikasi Satu Wakaf Indonesia untuk memudahkan partisipasi masyarakat.
Ketua BWI Kamaruddin Amin menyebut potensi wakaf uang nasional mencapai 12 miliar dolar AS per tahun, bisa jadi modal sosial besar.
“Masyarakat kita dikenal dermawan,” ujar Kamaruddin Amin.
Baca Juga: Apa Itu Jalur Fast Track Haji? Simak Manfaat & Tujuannya
Adapun Ketua MOSAIC Nur Hasan Murtiaji menyebut, riset wakaf hutan sejak 2023 membuktikan potensinya dalam pembangunan lingkungan dengan dukungan kolaboratif.
MoU antara Kemenag, BWI, dan MOSAIC, serta komitmen pengelola hutan wakaf, menandai langkah konkret pengembangan program ini.***