Labviral.com - Banjir di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, terus meluas akibat hujan deras. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 60.694 jiwa dari 20.333 keluarga terdampak banjir yang melanda sembilan kecamatan.

“Banjir terjadi akibat hujan berintensitas tinggi sejak Selasa (18/3) pagi," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Rabu (23/4/2025), dikutip via Antara.

"Kejadian ini berdampak pada puluhan ribu warga yang tersebar di sembilan kecamatan,” imbuh dia.

Baca Juga: Kemenag Luncurkan Gerakan Green Waqf, Dorong Wakaf Hutan untuk Pelestarian Lingkungan

Wilayah terdampak mencakup Kecamatan Montallat, Teweh Baru, Teweh Tengah, Teweh Timur, Teweh Selatan, Lahei Barat, Lahei, Gunung Purei, dan Gunung Timang. Sebanyak 70 desa dan kelurahan di daerah tersebut tergenang air.

Banjir juga merusak infrastruktur, di mana BNPB mencatat 11.354 rumah, 96 fasilitas ibadah, 82 fasilitas pendidikan, 32 fasilitas kesehatan, 51 gedung pemerintahan, dan 39 jembatan terdampak bencana ini.

Pemerintah Kabupaten Barito Utara menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Banjir selama tujuh hari, mulai 21 sampai 27 April 2025, melalui Surat Keputusan Bupati Barito Utara Nomor 188.45/77/2025.

Penetapan status tersebut menunjang percepatan distribusi bantuan oleh pemerintah daerah dan pusat.

BNPB menyebut kebutuhan mendesak meliputi makanan siap saji, perlengkapan keluarga dan balita, selimut, matras, tenda, peralatan dapur, perlengkapan sekolah, alat kebersihan, lampu penerangan, penjernih dan pompa air, genset, perahu karet, toilet portabel, serta mobil dapur umum.