Wamensos Ajak Kampus Entaskan Kemiskinan Ekstrem di Indonesia

Ali Majid
Kamis 24 April 2025, 19:16 WIB
Wakil Menteri Sosial RI Agus Jabo Priyono di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Serang, Banten, Rabu (23/4/2025). (Sumber: Kemensos)

Wakil Menteri Sosial RI Agus Jabo Priyono di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Serang, Banten, Rabu (23/4/2025). (Sumber: Kemensos)

Labviral.com - Wakil Menteri Sosial (Wamensos) RI, Agus Jabo Priyono, mengajak kampus di seluruh Indonesia terlibat aktif dalam program pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem.

Dia menilai kampus punya peran strategis dalam mengubah cara pandang masyarakat terhadap kemiskinan.

“Salah satu problem utama kemiskinan di masyarakat adalah mindset. Dan yang paling bisa menyasar pada masalah itu salah satunya adalah pihak kampus,” ujar Agus Jabo di situs resmi Kemensos, Kamis (24/4/2025).

Baca Juga: Mensos Ungkap Data Kemiskinan Indonesia Terbaru, Hampir Setengahnya di Pulau Jawa

Menurut Agus Jabo, Kemensos kini tengah menggeser pendekatan penanganan kemiskinan dari pola perlindungan sosial menuju pemberdayaan masyarakat secara lebih kuat.

“Kampus memiliki desa binaan, lembaga pengabdian masyarakat, dan sumber daya intelektual. Sinergi ini bisa diwujudkan dalam program-program pemberdayaan konkret, agar masyarakat tidak bergantung terus-menerus pada bantuan sosial,” lanjut dia.

Pemerintah menarget tidak ada lagi kemiskinan ekstrem pada 2026, serta penurunan kemiskinan secara umum di bawah 5 persen pada 2029.

Untuk itu, Kemensos tengah memperkuat kerja sama lintas sektor, termasuk dengan institusi pendidikan tinggi.

Baca Juga: Lebih Dari 300 Pemda Ikuti Desk Sekolah Rakyat, Siap Dimulai 2025/2026

Rektor Untirta Fatah Sulaiman menyatakan kesiapan pihaknya jadi mitra strategis pemerintah.

Ia menyebut beberapa inisiatif yang sudah berjalan di kampus, seperti desa literasi, desa mandiri energi, dan penggunaan panel surya di kampus utama.

“Kami siap berkolaborasi dengan Kementerian Sosial. Semua ini diarahkan untuk membentuk masyarakat yang mandiri dan berdaya,” ujar Fatah.***

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Editor :
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini