LABVIRAL.COM- Apakah sopir ada jam kerjanya dan bagaimana PO Bus mengawasi jam kerja agar memberikan pelayanan penuh kenyamanan dan keselamatan bagi penumpang?
Menjadi sopir bus AKAP di Indonesia memang diharuskan memiliki stamina yang kuat dan skill yang lihai untuk mengemudikan armada bus dengan rentang perjalanan yang panjang.
Selain itu sopir bus AKAP juga menjadi profesi penting dalam transportasi darat di Indonesia. Hal tersebut lantaran membawa banyak nyawa di dalam bus yang dikendarai.
Sehingga, banyak PO bus yang memiliki standar dalam PO untuk setidaknya menggunakan 2 sopir bus yang akan saling bergantian selama perjalanan berlangsung.
Namun, menjadi sopir bus berbeda dengan profesi lainnya yang mudah terhubung dengan manajemen perusahaan yang akan dapat menilai dan melihat secara langsung kualitas kerja.
Baca Juga: Punya Rute Terjauh Bus Ternyata PO ALS tanpa Toilet, Kok Bisa?
Baca Juga: Deretan Fakta Unik PO ALS, Trayek Terjauh sampai Loyalis Mercy
Dengan pekerjaan yang tidak mudah untuk mengantarkan penumpang selamat sampai tujuan dengan trayek yang cukup jauh menjadi kendala untuk mengawasi kinerja.
Generasi ketiga dari pemilik bus tenar asal Medan, PO Antar Lintas Sumatera (ALS), Sewan Delrizal Lubis mengatakan, tidak ada pengawasan secara khusus untuk setiap sopir bus yang bekerja di perusahaannya.
Hal tersebut dikarenakan, Perusahaan Otobus yang sering riwa-riwi antar pulau ini sudah menyerahkan tanggung jawab sepenuhnya kepada awak dan kru bus yang sedang bertugas.
“Tidak ada pengawasan khusus soal jam kerja supir, semua kebijaksanaan para kru bus. Kru 4 orang yang terdiri dari sopir dua orang dan kondektur dua orang. Soal jam kerja mereka yang punya kebijaksanaan,” kata Sewan.
Seperti halnya PO yang lain, biasanya memang untuk durasi membawa bus sudah diatur oleh para awak dan kru bus yang sedang bertugas.
Namun, yang perlu diingatkan adalah terkait jam kerja saat berkendara yang harus bergantian ketika sudah mencapai 8-9 jam.
Baca Juga: Sssssttt, Ini Kode Sopir untuk Kebradaan Copet di Dalam Bus
“Sedikit banyak teknologi pasti berperan, beberapa unit bus ALS juga sudah terpasang CCTV. Tapi bagaimanapun kalau sudah berangkat, kebijaksanaan para kru terutama cincu (sopir 1) yang paling bertanggung jawab,” kata Sewan.
