Bom buku menggunakan bahan baku buku sebagai media peledaknya. Biasanya, para teroris akan mengosongkan bagian tengah buku, kemudian mengisinya dengan alat peledak.
Bom buku pernah meledak di kawasan Utan Kayu, Jakarta Timur pada 2011.
Baca Juga: Warna Baru Yamaha R25 Hadir dengan Kesan Klasik Ala Motor 90-an, Indonesia Belum Kebagian?
Bom Koper
Bom koper menggunakan koper sebagai tempat menyimpan bom. Koper diisi dengan beberapa bahan peledak dan benda-benda perusak. Bom dikendalikan dari jarak jauh untuk diledakkan.
Bom koper pernah meledak di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, tepatnya di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton pada 2009.
Bom Tas Pinggang
Bom tas pinggang menggunakan tas pinggang sebagai tempat untuk menaruh alat peledak. Cara kerja bom ini sama seperti bom koper.
Bom tas pinggang pernah digunakan di GKI Diponegoro, Surabaya, Jawa Timur pada 2018.
Baca Juga: Makna Oligarki dalam Politik dan Dampaknya
Bom TNT
TNT (Trinitrotoluene) sendiri merupakan salah satu bahan kimia peledak yang paling umum dikenal.
TNT tidak meledak secara spontan dan sangat mudah dan nyaman untuk ditangani, sehingga sifat eksplosifnya hanya ditemukan sekitar 30 tahun kemudian oleh kimiawan Jerman Carl Häussermann pada tahun 1891.