Kasus-kasus Intoleransi di Indonesia, Paling Heboh Bom Gereja

Zahwa Elia Azzahra
Sabtu 25 Maret 2023, 23:00 WIB
Ilustrasi, bom

Ilustrasi, bom

LABVIRAL.COM - Intoleransi merupakan musuh bersama bagi bangsa di negara yang kaya akan budaya, beragam suku, agama, ras, serta golongan, seperti Indonesia.

Intoleransi adalah sebuah paham atau pandangan yang mengabaikan seluruh nilai-nilai dalam toleransi yaitu perasaan empati kepada orang atau kelompok lain yang berasal dari kelompok, golongan, atau latar belakang yang berbeda.

Intoleransi agama dan budaya merupakan masalah yang sering dijumpai di Indonesia. Intoleransi agama meliputi dikucilkannya seseorang karena perbedaan agama yang dianut, merusak fasilitas ibadah dengan berbagai cara, termasuk bom bunuh diri.

Baca Juga: 3 Warna Baru Honda Monkey 2023, Motor Mungil dengan Harga Selangit

Imparsial mencatat sepanjang 2022, terdapat 25 pelanggaran hak atas kebebasan beragama dan berkeyakinan yang terekam media. Data ini direkam Imparsial dalam periode Januari 2022 sampai November 2022.

Mayoritas kasus adalah kasus perusakan rumah ibadah, dengan total sebanyak 7 kasus. Jumlah itu disusul dengan kasus larangan mendirikan tempat ibadah serta larangan beribadah, yang masing-masing berjumlah 5 kasus.

Selain itu, Imparsial mencatat ada 3 kasus pelanggaran berupa perusakan atribut keagamaan. Sisanya,  adalah kasus-kasus yang dipicu intoleransi, layaknya serangan terhadap keluarga dari agama yang berbeda, penyegelan tempat ibadah, hingga pengucilan di masyarakat.

Baca Juga: Perbedaan Toleransi dan Intoleransi, Lengkap dengan Contoh

Sementara, data SETARA Institute dari Januari 2022 hingga akhir September 2022, sedikitnya 32 kasus gangguan rumah ibadah terjadi di Indonesia.

Berikut kasus-kasus intoleran yang pernah terjadi di Indonesia sebagaimana Labviral.com rangkumkan untuk kamu:

Seorang perempuan empat kali merusak Masjid Al Mahfudz di Magelang

Seorang perempuan berinisial F (50) berprofesi sebagai petani, warga Kajoran, Kabupaten Magelang tercatat empat kali melakukan perusakan Masjid Al Mahfudz, Salaman, Magelang.

Baca Juga: 5 Atlet Pingpong Legendaris Indonesia, Ada Disabilitas Juga

Dilansir dari Okezone.com, peristiwa tersebut terjadi pada Agustus-September 2022, kemudian pada 31 Oktober 2022, Sabtu 10 Desember 2022 sekira pukul 09.00 WIB, dan Senin, 12 Desember sekitar pukul 08.00 WIB.

Di dalam masjid, F ini mengeluarkan pembalut yang berlumuran darah haidnya yang sudah disiapkan dan menempelkan ke Alquran yang ada di lemari dan mengencingi mimbar imam.

Selain itu, F juga mengeluarkan korek gas yang sudah dipersiapkan dan membakar tirai pembatas masjid. Dia juga membawa 2 Alquran di masjid itu ke rumah.

Baca Juga: Honda Monkey X Carnival Hadir dengan 99 Unit Saja, Super Limited Edition ?

F kini sudah diamankan jajaran Polresta Magelang. Dia ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 156 KUHP ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara dan Pasal 406 KUHP ancaman hukuman maksimal 2 tahun 8 bulan penjara.

Polisi menangkap seorang pria yang merusak gereja dan masjid

Kepolisian Resor Lampung Timur, Provinsi Lampung, menangkap seorang warga yang diduga merusak gereja dan masjid di Kecamatan Waway Karya.

Baca Juga: Syarat-syarat Capres dan Cawapres 2024 Sesuai UU Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu

"Pelaku perusakan tempat ibadah tersebut yakni HS (37), warga Desa Sumberjaya, yang berdasarkan informasi warga, telah merusak tempat ibadah," kata Kapolres Lampung Timur AKBP Zaky Alkazar Nasution di Lampung Timur, seperti dilansir Antara, Senin (25/7/2022).

Dia menjelaskan, pelaku pada hari Minggu (24/7) diduga nekat merusak salib, patung, altar, dan beberapa bagian lain pada Gereja Santo Paulus di Desa Sidorahayu, Kecamatan Waway Karya.

berdasarkan informasi yang diterima dari masyarakat sekitar, pelaku ini juga pernah merusak salah satu masjid.

"Beberapa waktu yang lalu, pelaku juga pernah masuk masjid dan merusak mikrofon di sana," kata dia.

Baca Juga: Mengenal Bom Panci Terbaru dan Dampaknya yang Berbahaya

Aksi sosial jemaat gereja gagal karena dituding kristenisasi

Sejumlah massa mengatasnamakan diri mereka Front Jihad Islam (FJI) dan beberapa ormas lainnya, membubarkan secara paksa acara bakti sosial yang digelar Gereja Katolik Santo Paulus Pringgolayan, Bantul, Yogyakarta, Minggu (28/1/2022).

Mulanya, jemaat Gereja Santo Paulus akan menjual sembako murah sebagai bagian dari acara perayaan ulang tahun gereja. Namun aksi ini terpaksa dibatalkan karena dianggap upaya kristenisasi.

Menurut pengakuan pihak gereja, acara sosial itu sengaja dilakukan di rumah Kepada Dusun Jaranan karena ingin membaur dengan masyarakat setempat. Kejadian ini pun diselesaikan lewat mediasi bersama pihak-pihak yang terkait dan memutuskan membuat surat pernyataan pembatalan acara.

Baca Juga: Akhirnya Nggak Penasaran Lagi, Begini Spesifikasi Italjet Dragster Signature A.R.L Super Limited Edition

Ormas Islam bubarkan kebaktian di Sabuga Bandung

Organisasi keagaamaan yang mengatasnamakan diri mereka Pembela Ahlu Sunnah (PAS), menggelar unjuk rasa menolak digelarnya kegiatan kebaktian di Gedung Sabuga, Bandung, Selasa (16/11/2016) lalu.

Ketua Pembela Ahlus Sunnah (PAS) Muhammad Roin, seperti dikutip dari Antara, meminta penyelenggara Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) memindahkan kegiatan keagamaan tersebut ke rumah ibadah, bukan di fasilitas umum.

Setelah berdiskusi, panitia pelaksana KKR sepakat menuruti permintaan massa dengan menghentikan kebaktian sesi kedua yang mestinya digelar pada malam hari.

Baca Juga: Jenis-jenis Bom yang Pernah Meledak di Indonesia, Kasus Terbaru Pressure Cooker Bomb

Biksu dilarang beribadah di Tangerang

Sebuah video yang menampilkan seorang biksu dan umatnya dilarang beribadah di Desa Babat, Kecamatan Legok, Tangerang, viral di media sosial.

Peristiwa terjadi pada Rabu (7/2/2018) lalu, berawal dari adanya penolakan warga atas rencana kegiatan kebaktian umat Budha dengan melakukan tebar ikan di lokasi danau bekas galian pasir di Kampung Kebon Baru, Desa Babat.

Sebelumnya, masyarakat juga sempat meminta Mulyanto Nurhalim selaku biksu di kampung tersebut untuk pindah dari sana. Pasalnya, warga resah karena melihat biksu tersebut melakukan ibadah dengan mengundang jemaat dari luar, hingga menganggap biksu tersebut akan mengajak orang lain untuk masuk agama Budha.

Namun, warga ternyata salah paham, karena yang datang ke situ sekadar memberi makan biksu saja. Meski demikian, kejadian ini telah diselesaikan secara kekeluargaan usai polisi dan seluruh elemen masyarakat setempat melakukan musyarawarah.

Mereka memastikan rumah Biksu Mulyanto bukan rumah ibadah seperti kecurigaan warga selama ini.

Gereja di Samarinda dilempar bom Molotov

Aksi teror yang dilakukan oleh simpatisian ISIS di Gereja Oikumene, Sengkotek, Samarinda Kalimantan Timur, pada Minggu, 13 November 2016, hingga kini masih menyisakan pilu bagi korban.

Seorang pria meledakkan bom rakitan di halaman gereja ketika jemaat melakukan kebaktian.

Seorang balita usia dua tahun bernama Intan Olivia Marbun meninggal akibat luka bakar yang sangat parah. Sementara tiga anak lainnya mengalami luka yang tak kalah serius. Padahal sebelum peristiwa nahas ini terjadi, anak-anak tersebut tengah bersuka cita bermain di halaman gereja.

Tersangka yang saat kejadian menggunakan kaos bertuliskan jihad ternyata merupakan simpatisan ISIS. Kini, ia telah mendekam di balik jeruji besi usai dijatuhi hukuman seumur hidup oleh majelis hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (25/09/2017) lalu.

Bom Gereja Katedral Makassar

Peristiwa ledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021), membuat gempar masyarakat di Indonesia.

Ledakan di Gereja Katedral Makassar terjadi pada pukul 10.28 Wita. Pastor Wilhelmus Tulak dari Gereja Katedral Makassar menuturkan, ledakan terjadi sesaat setelah ibadah misa kedua digelar.

Pelaku pengeboman datang mendekat ke pintu masuk gereja dengan menaiki sepeda motor. Pelaku bernama Ibrahim Ibnu Andra. pelaku berasal dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang terlibat dalam pengeboman terhadap sebuah katedral di Jolo, Filipina.

Ledakan cukup besar pun terekam kamera CCTV yang ada di sekitar lokasi. Akibat kejadian itu, dua orang yang diduga pelaku dilaporkan tewas, serta 20 orang terdiri dari warga, petugas keamanan gereja, dan jemaat mengalami luka akibat ledakan.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini