Mengenal 4 Tipe Senjata Pemusnah Massal

Zahwa Elia Azzahra
Sabtu 25 Maret 2023, 23:15 WIB
Ilustrasi ledakan senjata nuklir

Ilustrasi ledakan senjata nuklir

LABVIRAL.COM - Senjata pemusnah massal, dalam bahasa Inggris disebut Weapons of mass destruction / WMD, adalah senjata yang didesain untuk membunuh manusia dalam skala akbar, biasanya menarget masyarakat awam dan personel militer.

Beberapa tipe senjata pemusnah massal dianggap mempunyai kesudahan suatu peristiwa psikologis daripada kebaikan secara militer.

Beberapa tipe senjata pemusnah massal atau WMD terdiri dari senjata biologis, senjata kimia, senjata nuklir, dan senjata radiologi. Beberapa negara di dunia pun mengembangkan empat tipe senjata pemusnah massal ini.

Baca Juga: Mengenal Cara Kerja Bom Panci, 4 Kasus Pernah Terjadi di Indonesia

Dikutip dari laman Britannica, setiap tipe senjata tersebut memiliki kegunaan masing-masing antara lain:

Senjata Biologis

Senjata biologis adalah senjata yang memanfaatkan patogen yang terdiri dari bakteri, virus, atau organisme berbahaya sebagai alat untuk membunuh, melukai, atau melumpuhkan manusia.

Selain patogen, zat toksin yang dihasilkan dari organisme seperti virus, bakteri dan kuman, juga bisa termasuk dalam senjata biologis, apabila digunakan untuk membunuh, melukai, atau melumpuhkan manusia.

Baca Juga: Merawat Motor di Musim Hujan, Caranya Gini!

Beberapa contoh dari penggunaan senjata biologis adalah agen biologi seperti bacillus anthracis yang menyebabkan penyakit antrax, coxiella burnetti yang menyebabkan penyakit demam Q, dan brucella sp. yang menyebabkan penyakit brucellosis.

Produksi dari senjata biologis sudah dilarang oleh Konvensi Senjata Biologi pada 1972 yang ditandatangani lebih dari 100 negara.

Senjata Kimia

Senjata Kimia adalah senjata yang memanfaatkan sifat beracun dari senyawa kimia untuk membunuh, melukai, atau melumpuhkan manusia.

Senjata kimia berbeda dengan senjata nuklir dan senjata biologis, di mana senjata nuklir lebih menekankan kerusakan yang dihasilkan akibat daya ledak senjata nuklir tersebut.

Baca Juga: Begini Spesifikasi Honda Dunk, Lebih Irit dari Honda BeAT,

Di samping itu, penggunaan organisme hidup bukan termasuk ke dalam golongan senjata kimia melainkan senjata biologis.

Beberapa bahan yang dapat digolongkan ke dalam senjata kimia, menurut Konvensi Senjata Kimia, adalah penggunaan hasil produk toksik yang dihasilkan oleh organisme hidup seperti botulinum, risin, atau saksitoksin.

Sifat fisis dari senjata kimia sendiri adalah ketika digunakan maka senjata kimia menyebar luas, di mana senjata kimia memiliki bentuk gas, cair, dan padat. Beberapa contoh dari penggunaan senjata kimia adalah penggunaan agen saraf seperti GA, GB,GD, dan VX; Gas CS; dan semprotan merica.

Baca Juga: Apa Itu Sistem Pemilu Proporsional Tertutup? Ini Penjelasan Beserta Kelebihan dan Kekurangannya

Dalam Konvensi Senjata Kimia pada 1993, dihasilkan hukum yang melarang produksi, pengumpulan, dan penggunaan senjata kimia serta pendahulunya.

Namun, sampai saat ini persediaan senjata kimia masih ada di negara-negara dunia.

Senjata Nuklir

Senjata nuklir merupakan suatu senjata pemusnah massal yang bekerja dengan menggunakan tenaga dari reaksi nuklir untuk menghasilkan daya ledak yang sangat tinggi.

Senjata nuklir mampu menghancurkan sebuah kota, bahkan sebuah daerah dari satu negara, tergantung dari jenis dan kekuatan senjata tersebut.

Baca Juga: Pele, Fakta dan Profil Pemain Sepakbola Terbaik Dunia

Senjata nuklir pertama kali digunakan dalam Perang Dunia II yaitu antara Amerika Serikat dengan Jepang. Di mana Amerika Serikat menurunkan bom atom yang menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki di Jepang. Kedua bom tersebut mendapat julukan fat boy dan little man.

Daya ledak dari bom nuklir yang dijatuhkan lebih dari 50 mega ton TNT.

Senjata Radiologi

Senjata radiologis adalah segala senjata yang melibatkan keracunan radiasi yang disengaja pada suatu daerah dengan sumber-sumber radiologi.

Korban massal akibat radiasi dapat terjadi akibat ledakan perangkat nuklir. Sebuah ledakan nuklir ini tidak hanya menciptakan ledakan besar radiasi langsung, tetapi juga akan menyebabkan banyak ledakan dan luka bakar dan menyebarkan bahan radioaktif secara luas (disebut fallout).

Baca Juga: Pentingnya Memahami Makna Intoleransi Bagi WNI

Bahan radioaktif juga dapat didispersikan dengan mengemasnya di sekitar bahan peledak konvensional yang kemudian diledakkan. Senjata semacam itu terkadang disebut bom kotor. Beberapa contoh dari penggunaan senjata radiologi seperti penggunaan polonium-210 sebagai racun.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini