Mengenal Politik Mercusuar, Proyek Megah Soekarno 1959-1966

Zahwa Elia Azzahra
Minggu 26 Maret 2023, 00:48 WIB
Ilustrasi, Presiden Soekarno menerapkan politik mercusuar

Ilustrasi, Presiden Soekarno menerapkan politik mercusuar

Jembatan Semanggi dibuat untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas saat Asian Games 1962 berlangsung.

Jembatan Semanggi diklaim sebagai cloeverleaf bridge terbesar di Asia Tenggara pada 1962. Cloeverleaf bridge sendiri adalah persimpangan dua tingkat yang semua belokan ditangani oleh jalan selip.

Baca Juga: Mengenal Politik Apartheid hingga Nelson Mandela Membawa Perubahan Dunia

4. Monumen Selamat Datang

Patung selamat datang dibuat Edhie Sunarso pada 1961. Monumen ini dibangun sebagai simbolis penyambutan para tamu mancanegara.

Tinggi patung dari kepala sampai kaki sekitar 5 meter, sedangkan keseluruhan tinggi kaki hingga tangan melambai mencapai 7 meter.

Pembuatan patung ini membutuhkan waktu hingga setahun, sehingga peresmiannya baru dilakukan pada 1962.

Baca Juga: Terungkap, Alasan Ilmiah Postur Pendek Messi Justru Bikin Lebih Jago Main Sepak Bola

5. Pembangunan Monas

Proyek lainnya adalah pembangunan Monumen Nasional atau Monas, yang juga membutuhkan dana tidak sedikit. 

Monas dibangun pada 17 Agustus 1961, yang dirancang oleh tiga arsitek Indonesia, yakni Soedarsono, Frederich Silaban, dan Soekarno.

Pembangunan Monas melalui tiga tahap, pertama 1961-1965, kedua periode 1966-1968 serta tahap ketiga 1969-1976.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini