LABVIRAL.COM - Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) mendapat nomor urut 10 pada Pemilu di 2024.
Partai Hanura pernah lolos parlemen pada Pemilu 2009 dan 2014. Pada Pemilu 2019, partai yang kini dipimpin Oesman Sapta Odang (OSO) hanya mengantongi 2.161.507 suara atau 1,54 persen sehingga tak lolos ambang batas parlemen dan tersingkir dari Senayan.
Meski tak mendapat kursi di Senayan, Hanura masih percaya diri di Pemilu 2024.
Baca Juga: Perbedaan Hukum Perdata dengan Hukum Pidana, Ayo Baca Biar Tidak Bingung!
Partai Hanura berideologi Pancasila dan UUD 1945 yang menitikberatkan persatuan, kedaulatan dan kesejahteraan masyarakat.
Partai Hanura identik dengan lambang berbentuk empat persegi panjang dengan warna putih-merah-putih mendatar, pada bagian merah bertuliskan "HANURA" warna putih dengan ujung meruncing berbentuk anak panah melesat maju menembus warna coklat tanah dan pada bagian putih bawah tertulis "PARTAI HATI NURANI RAKYAT" warna hitam.
Baca Juga: Profil Partai Garuda Nomor Urut 11 di Pemilu 2024, Dipimpin Adik Riza Patria
Sejarah terbentuknya Partai Hanura
Sosok Jenderal TNI (Purn) Wiranto tidak dapat dilepaskan dari sejarah berdirinya Partai Hanura. Dia pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan sekaligus sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) pada masa Orde Baru.
Setelah purnatugas dari dinas kemiliteran, Wiranto mulai terjun ke dunia politik dengan mendirikan Partai Hanura bersama para tokoh nasional.
Pertemuan Wiranto dengan para tokoh nasional pada 13-14 November 2006 menjadi cikal bakal Partai Hanura. Ada kesepakatan penting yang dihasilkan dalam forum tersebut yaitu:
Sehubungan dengan memperhatikan kondisi lingkungan global, regional dan nasional serta kinerja pemerintahan RI selama ini, diisyaratkan bahwa sejatinya Indonesia belum berhasil dalam mewujudkan amanat UUD 1945.
Dengan memperhatikan kinerja dari pemerintahan sekarang ini maka ada kemungkinan selama tiga tahun yang akan datang akan sulit mengharapkan perubahan yang cukup signifikan sehubungan dengan perbaikan nasib bangsa.
Oleh karena itu, perjuangan untuk mewujudkan sirkulasi kepemimpinan nasional dan pemerintahan bukan lagi untuk pemenuhan ambisi perorangan dan kelompok melainkan merupakan perjuangan bersama untuk menyelamatkan masa depan bangsa.
Baca Juga: Profil Erick Thohir, Kesuksesan Bisnis sampai Aktif di Dunia Politik
Perjuangan yang dilakukan membutuhkan keberanian untuk penyusunan strategi jangka panjang pada keseluruhan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, untuk mengembalikan kemandirian dan kebanggaan sebagai bangsa.
Diperlukan kepemimpinan yang jujur, bijak dan berani yang dapat menggalang persatuan, kebersamaan dan keikhlasan sebagaimana para pendahulu berkumpul sebagai satu bangsa untuk mendapatkan kemerdekaan.
Mengembangkan semangat perjuangan yang artinya semua harus dapat memberikan yang terbaik bagi satu tujuan bersama, yaitu untuk membentuk pemerintahan yang jujur dan berkualitas dan semata – mata bekerja untuk kepentingan rakyat.
Kesepakatan tersebut ditindak lanjuti dalam satu wadah parpol bernama Partai Hati Nurani Rakyat atau Hanura. Partai ini dideklarasikan pada 21 Desember 2006 di Jakarta, dan tanggal pendiriannya tercantum 14 November 2006.
Baca Juga: Profil Ridwan Kamil, Gubernur Humoris yang Awali Karir sebagai Arsitek
Visi dan Misi Partai Hanura
Visi
Terwujudnya bangsa Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Misi
1. Mewujudkan pemerintah yang bersih dan berwibawa melalui penyelegaran negara yang demokratis, transparan dan akuntabel denga senantiasa berdasar pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.
2. Melahirkan pemimpin yang bertakwa, jujur, berani, tegas dan berkemampuan dalam menjalankan tugas dengan senantiasa mengedepankan hati nurani.
3. Menegakan hak dan kewajiban asasi manusia dan supremasi hukum yang sesuai Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 untuk mewujudkan keadilan dan kepastian hukum guna melindungi kehidupan rakyat, bangsa dan negara.
4. Membangun sumber daya manusia yang berakhlak mulia, sehat, cedas, terampil dan berwawasan nasional.
Baca Juga: Asal Usul IKN, Jokowi Ambil Peranan Penting
5. Memberikan kesempatan yang sama dan seluas-luasnya kepada kaum perempuan dan pemuda pada posisi strategis untuk berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
6. Membangun Sistem Perekonomian Nasional yang berkeadilan, berwawasan lingkungan dan berorientasi pada penguatan ekonomi kerakyatan dengan memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya alam secara tepat guna dan berdaya guna serta membuka kesempatan berusaha dan lapangan kerja yang seluas-luasnya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahtraan Rakyat.
7. Mencegah korupsi, kolusi, dan nepotisme secara total dalam rangka mewujudkan Indonesia yang Maju, Mandiri dan Bermartabat.
8. Mengembangkan Otonomi Daerah untuk lebih Memacu Percepatan dan pemerataan pembangunan diseluruh tanah air guna memperkokoh Negara kesatuan Republik Indonesia.
Baca Juga: Mengenal Tugas, Wewenang dan Sejarah DKPP
Ketua Umum Partai Hanura dari Masa ke Masa
Wiranto (2006 - 2016)
Oesman Sapta Odang (2016 - Petahana)
Susunan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Hanura periode 2019-2024
Ketua Umum: Oeman Sapta Odang (OSO)
Wakil Ketum Harian: Herry Lontung Siregar
Waketum Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan: Benny Ramdani
Wakil Ketum Bidang Pertahanan dan Keamanan: TNI Sumiharjo Pakpahan
Wakil Ketum Bidang Ideologi dan Politik: Djafar Badjeber
Wakil Ketum Bidang Agama dan Sosial: Arwani Syaerozi
Wakil Ketum Bidang Ekonomi dan SDM: Benny Pasaribu
Wakil Ketum Hukum dan Advokasi: Dodi Suhartono Abdulkadir
Sekretaris Jenderal: -
Bendahara Umum: Zulnahar Usman
Ketua DPP Bidang Penguatan Legislatif dan Eksekutif: Jalaludin Akbar
Ketua DPP Bidang Agama: Mulkan Nasuiton
Ketua DPP Bidang Luar Negeri dan Penggalangan Diaspora: Solon Sihombing
Ketua DPP Bidang Pemuda dan Olahraga: Muhammad Guntur
Ketua DPP Bidang Seni dan Budaya: Mutiara Sani
Ketua DPP Bidang Penggalangan Pemilih Pemula: Astrid Guming
Ketua DPP Bidang Penggalangan Kelompok Strategis Masyarakat: Icuk Sugiarto
Ketua DPP Bidang Penggalangan Pesantren dan Masyarakat Santri: Abdullah Taruna
Ketua DPP Bidang Agraria dan Buruh: Dian Novita
Ketua DPP Bidang Tani dan Nelayan: Pahotang Sitohang
Ketua DPP Bidang Penanggulangan Bencana: Junaidi R. Mamonto
Ketua DPP Bidang Kesekretariatan: Obrien Sitepu
Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Aceh: Salimin Sulaiman
Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Sumatera Utara: Sally Nasution
Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Sumatera Barat dan Jambi: Eddy Rasyidin
Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Riau dan Kepulauan Riau: Sayed Zunaidi Rizaldi
Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Babel dan Sumatera Selatan: Tallie Gozalie
Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Bengkulu dan Lampung: Pranyoto Ateng
Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Jakarta dan Banten: Abdul Azis Khafia
Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Jawa Barat: Wahab Talaohu
Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Jawa Tengah dan DIY: Erwin Hadiyanto
Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Jawa Timur: Gardi Gazari
Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Bali, NTB, NTT: Made Sudarta
Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Kalbar, Kalsel, Kalteng: Carrel Ticualu
Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Kaltim dan Kaltara: Aji Muhammad
Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Sulbar, Sulsel, Sultra: Muhammad Thamsil
Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Sulut, Sulteng, Gorontalo: Willy H. Rawung
Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Maluku dan Maluku Utara: Suhaedi Samolo
Ketua DPP Bidang Pembinaan dan Kemenangan Wilayah Papua dan Papua Barat: Edison Lambe
Ketua Dewan Kehormatan: Marwan Paris
Wakil Ketua Kehormatan: M. Hatta Mustafa
Ketua Dewan Penasihat: Jus Usman Sumanegara
Wakil Ketua Dewan Penasihat: Anwar Fuadi
Wakil Ketua Dewan Penasihat: Inas Nasrullah Zubir
Wakil Ketua Dewan Penasihat: Azzam Sam Yasin
Wakil Ketua Dewan Penasihat: Potsdam Hutasoit
Wakil Ketua Dewan Penasihat: Adrianus Garu
Wakil Ketua Dewan Penasihat: Sumardjo
Wakil Ketua Dewan Penasihat: Iwan D. Hanafi
Wakil Ketua Dewan Penasihat: Pierre Dermawan
Sekretaris Dewan Penasihat: Hasanudin Nasution