Sepele Tapi Penting Banget, Begini Cara Baca Kode Busi Mobil

Yusuf Tirtayasa
Selasa 28 Maret 2023, 12:53 WIB
Ilustrasi busi mobil yang tidak baik (Sumber : Instagram.com/doktermobil_bintaro)

Ilustrasi busi mobil yang tidak baik (Sumber : Instagram.com/doktermobil_bintaro)

LabViral.com - Busi adalah komponen utama mesin mobil yang berfungsi untuk pengapian. Busi juga memastikan mesin bekerja dengan baik dari percikan api.

Setiap pabrikan mobil memiliki rekomendasi busi yang digunakan untuk mesinnya. Tentu setiap mesin memiliki spesifikasi busi masing-masing.

Nah, untuk memastikan mesin dapat berjalan dengan baik, penting untuk memastikan jenis busi yang benar melalui kode yang tertera.

Selain kode, secara garis besar busi mobil dibagi menjadi 2 jenis yakni:

1. Busi Panas

Busi jenis pertama adalah busi panas atau juga sering disebut busi standar. Busi ini umumnya dipakai untuk mesin mobil yang masih standar buatan pabrik.

Busi standar ini biasanya digunakan untuk mesin mobil yang memiliki karakter hemat BBM, umumnya digunakan untuk mobil harian.

Selain itu, busi ini digunakan pada mesin berkapasitas kecil hingga sedang, memiliki kompresi rendah, oktan BBM rendah, serta suhu temperature mesin rendah.

2. Busi Dingin

Busi jenis berikutnya adalah busi dingin atau juga sering disebut busi racing. Sesuai namanya, busi ini memiliki suhu yang cukup rendah.

Busi racing ini biasanya dipakai oleh mesin mesin mobil yang digunakan khusus untuk kompetisi balap resmi. Busi ini cocok digunakan pada mesin berperforma tinggi, kapasitas mesin besar, kompresi mesin tinggi, oktan BBM tinggi, hingga suhu mesin tinggi.

Baca Juga: Model dan Ukuran Kunci Busi Mobil

Setiap busi tentunya memiliki kode khusus yang menjadi informasi. Nah cara membacanya sebagai berikut.

Sebagai contoh, kode busi yang tertera pada busi NGK bertuliskan CPR 7HSP-9.

C merupakan kode yang menunjukkan diameter ulir busi. Untuk kode C berarti 10 mm. Ada dua kode lain yakni B: 14mm dan D: 12mm.

P adalah tipe rancangan busi. Arti dari kode ini hanya diketahui oleh pabrikan.

R artinya di dalam busi tersebut terdapat resistor. Busi ini kerap digunakan di mesin berteknologi digital.

7 menunjukkan tingkat panas pada busi tersebut, jika angkanya lebih kecil seperti 6,5,atau 4 artinya busi panas. Jika angka yang ditunjukkan lebih besar berarti busi dingin.

H merupakan kode panjang ulir busi berukuran 12,7 mm. Pada merek ini ada 2 kode huruf lain yakni E untuk 19 mm dan L ukuran 11,2 mm.

S berarti tipe elektrode tengah. Selain itu ada kode IX yang berarti bahan iridium, G untuk racing, dan P busi Platinum, serta S adalah busi standar.

9 menunjukkan celah inti electrode busi. Angka 9 berarti busi itu memiliki celah 0,9 mm dan kalau 10 celah busi 1 mm.

Jika diperhatikan, kode busi ini memang sulit untuk dihapalkan, namun setidaknya tahu kode yang menunjukkan diameter, panjang ulir, dan jenis busi. Setelah mengetahui kode busi ini, jadi tidak akan salah beli lagi deh.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini