Memang tidak dipungkiri, banyak penumpang bus memakai jasa bus untuk dapat duduk dibangku depan ‘hotseat’ hanya untuk sekedar menikmati pemandangan jalan.
Hal tersebut dikarenakan pandangan penumpang kearah depan akan terhalangi oleh bando bus yang menyempit jika disaksikan dari kabin bangku penumpang.
3. Tren pasar otomotif
Beberapa tahun belakangan, dunia bus memang lebih condong ke arah bus yang memakai double glass, hal ini memang sangat popular yang berawal dari peluncuran jetbus 2 SHD dan Super Double Decker besutan Aadiputro pada 2015 lalu.
Sehingga berbagai karoseri mulai berlomba untuk membangun bus dengan memakai bando lengkap dengan berbagai variasi, model, dan tipe masing-masing.
Saat ini, banyak karoseri yang sudah meninggalkan bus dengan memakai kaca tunggal, namun beberapa masih ada yang tetap konsisten dengan single glass varian terbaru seperti Jetbus 3+ MHD Single Glass buatan Adiputro dan juga Legacy SR2 Panorama besutan Laksana.
4. Faktor keamanan
Ternyata, desain bus yang memakai bando ataupun tidak ternyata memiliki tingkat keamanan masing-masing. Hal tersebut terkait kontruksi pada rangka bus yang memakai kaca double glass akan diklaim punya kelebihan daripada bus yang memakai kaca single.
Kelebihan kontruksi tersebut membuat bagian depan bus akan semakin kokoh jika terkena benturan dan biaya perbaikan yang murah apabila kaca bagian depan pecah.
Sedangkan untuk bus yang memakai kaca single glass akan rentan bila terkena benturan. Dan juga perbaikan kaca depan akan memakan biaya lebih, karna akan mengganti secara keseluruhan kaca bagian depan bus.
Baca Juga: Ciri-ciri Sopir Bus Nakal, Laporkan ke PO Bus supaya Ditindak!
5. Tinggi yang berbeda
Secara umum, tinggi bus antara double glass dan sigle glass dapat dibedakan menurut tinggi bodi yang dipakai. Kebanyakan bus yang memakai kaca dobel memiliki tinggi minimum antara 3,7 meter sampai 3,9 meter. Seperti tipe HDD dan SHD.
