Modus Penyekapan 10 PMI di Jeddah: Mengincar Pekerja Perempuan

Dian Eko Prasetio
Selasa 11 April 2023, 18:21 WIB
Ilustrasi Pekerja Migran Indonesia (Sumber : Freepik)

Ilustrasi Pekerja Migran Indonesia (Sumber : Freepik)

LABVIRAL.COM - Penyekapan 10 Pekerja Migran Indonesia (PMI) terjadi di Jeddah, Arab Saudi. Pelakunya tiga warga negara Palestina yang bekerja sama dengan WNI.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua BMISA Jeddah, Dian Kusnanto, Selasa, 11 April 2023. Mereka sebelumnya mendapatkan laporan dari salah satu suami korban pada Rabu (5/4/2023).

Dari penyekapan 10 Pekerja Migran Indonesia tersebut, 13 handphone milik korban dan uang SR 6000 atau sekitar Rp20 juta berhasil digondol pelaku.

Baca Juga: Banting Tulang Sampai Jeddah, Tabungan Rp20 Juta PMI Digasak 'Saudara' Sendiri

Modus Pelaku Penyekapan 10 PMI

Tapi, bagaimana sih modus yang dilakukan para pelaku untuk bisa menipu korbannya tersebut?

Dikutip laman mnctrijaya.com, koordinator buruh migran Saudi Arabia, Jimmy mengatakan modus para pelaku adalah dengan menawarkan pekerjaan pada para pekerja perempuan.

Korban ditawarkan pekerjaan sambilan sebagai pelayan dan pekerja rumah tangga. Para pelaku menghubungi tiga korban perempuan PMI untuk menawarkan pekerjaan tersebut.

Saat korban tiba di lokasi pada Rabu (5/4/2023) dini hari, pelaku langsung menyekap korban dengan merampas harta benda, termasuk telepon genggam, uang, dan perhiasan.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Kenakan Baju Ala Korea, Netizen: Nikah Temanya Ala Korea Ya, Teh

"Begitu masuk, sudah lain ceritanya. Mereka langsung disekap," kata Jimmy dikutip laman mnctrijaya.com, Selasa (11/4/2023).

"Menurut pengakuan korban, mereka dimintai HP-nya, terus dirampas HP, dirampas perhiasan, uangnya, disitu mereka disekap ditaruh di dalam tempat kosong."

Setelah itu, telepon genggam milik salah satu korban digunakan untuk menghubungi tiga korban selanjutnya dengan menggunakan modus yang sama, menawarkan pekerjaan.

"Nah, 3 lagi datang. Grup yang kedua. Tiga lagi pekerja datang. Sama modusnya. Jadi mereka dikirimkan pertama pakai Uber," terang Jimmy.

"Sudah difasilitasi pakai transport, sampai di lokasi, sama, masuk, langsung dirampas segalanya. Dipukul, dirampas, dan terus dimasukkan ke ruang lain yang kosong juga."

"Jadi mereka di pisah-pisah gitu. Antara grup pertama sama grup kedua."

Baca Juga: Nagita Slavina Bakal Jadi Apa Jika Tak Jadi Artis? Ini Jawabannya

Dengan modus yang sama, pelaku menghubungi tiga perempuan PMI selanjutnya, atau grup yang ketiga. Namun, korban tidak langsung disekap.

Sedikit berbeda dengan grup pertama dan kedua, grup ketiga dipanggil untuk bersih-bersih terlebih dahulu.

"Begitu masuk tidak di pukul, langsung disuruh bersih-bersih. Jadi yang 3 pekerja terakhir, mereka membersihkan tempat, semuanya," jelas Jimmy.

"Setelah selesai pekerjaan mereka, dipanggil, dirampas HP, dirampas perhiasan, dirampas uang."

Baca Juga: Viral Ayu Ting Ting Bangunin Sahur, Warganet Singgung Soal Pribadi Ayu yang Tidak Berubah

Salah satu dari korban ternyata adalah kerabat Jimmy. Rasa curiga Jimmy muncul ketika mengetahui kerabatnya tidak kunjung pulang untuk santap sahur bersama.

Saat ini dikabarkan bahwa para pelaku telah tertangkap dan dalam proses penanganan hukum.

Selain itu, dari 9 korban, 4 orang sudah dibebaskan dari kepolisian, dan 5 orang lainnya ditempatkan di penampungan pemerintahan Saudi Arabia.

Ternyata, selain kerugian materi, korban juga mengalami penyiksaan dan kekerasan seksual selama disekap.

Korban juga tidak berani melapor kepada pihak kepolisian setempat lantaran status mereka yang sudah overstay atau melebihi batas akhir visa di Saudi Arabia.

Follow Berita LABVIRAL di Google News
Halaman :
Berita Terkait Berita Terkini